BLITAR, KOMPAS.com -Demi kebaikan dan kemajuan, tidak ada salahnya seseorang meniru upaya sukses orang lain. Amati, tiru, dan modifikasi atau disingkat ATM sepatutnya dilakukan pelaku usaha kecil dan menengah ( UKM) di Jawa Timur.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, para pelaku UKM tak perlu ragu untuk melakukan tiga upaya tersebut. Buktinya, sejumlah pengusaha di Surabaya berhasil meningkatkan usahanya karena meniru usaha dari negara lain.
"Kita juga tidak perlu malu menerapkan yang ada di negara lain di desa kita. Yang penting rakyatnya makin sejahtera dan makin makmur," kata Gus Ipul saat acara Bursa Inovasi Desa di Pendopo Kanigoro Kabupaten Blitar, Sabtu (30/12/2017).
Selain kunci sukses, para pelaku UKM juga perlu mencermati tantangan bagi desa yang ingin berkembang.
Baca: Soekarwo: Jawa Timur Provinsi Terbaik untuk Kembangkan Ekonomi Syariah
Pertama, masyarakat desa perlu fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik aparatur pemerintahan desa mau pun masyarakat.
Kedua, infrastuktur desa. Sedangkan, tantangan berikutnya yaitu kewirausahaan.
Pemerintah wajib mendorong lahirnya lebih banyak pengusaha. Ia menjelaskan, kelompok pengusaha dibutuhkan karena mampu menciptakan lapangan kerja.
"Seperti hari ini, disajikan ke Saya, ikan gurami dibungkus besek (anyaman bambu). Karena bungkusnya besek, perlu pengrajin besek, perlu orang yang tanam bambu. Jadi dari pengusaha gurami punya efek domino (bagi masyarakat sekitarnya)," papar Gus Ipul.
Tantangan terakhir adalah pengembangan ekonomi lokal. Keempat hal tersebut, kata dia, menjadi tantangan untuk menggerakkan perekonomian dan mengembangkan desa.
Pada kesempatan itu, Bupati Blitar Rijanto mengungkapkan berbagai potensi Kabupaten Blitar. Mulai dari kuliner, alam, produk unggulan, hingga program aplikasi Amazing Blitar.
Saat itu, Rijanto meresmikan aplikasi Amazing Blitar. Aplikasi tersebut memberi informasi tentang berbagai potensi Kabupaten Blitar.
"Dengan semboyan 'Ayo Bela dan Beli Produk Blitar,' semoga aplikasi ini semakin membuat Blitar terkenal tak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia Internasional," ujarnya. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ ACHMAD FAIZAL)