KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi memastikan seluruh warga Situkung, Banjarnegara, yang terdampak tanah longsor dalam keadaan aman di pengungsian.
Dia menyampaikan, dalam tiga hari ke depan, relokasi ke hunian sementara akan mulai dilakukan.
“ Hunian sementara sudah kami siapkan. Setelah itu baru hunian tetap, karena satu dusun terdampak. Ini bukan sekadar tempat tinggal, karena kebutuhan sandang, pangan, papan, dan pekerjaan warga harus dipikirkan bersama,” kata Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (17/11/2025).
Luthfi mengatakan itu saat meninjau lokasi longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Senin.
Baca juga: TPT di Jateng Turun Tipis pada 2025, Ini Daftar Daerah dengan Pengangguran Tertinggi
Hingga kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih memetakan lokasi hunian sementara dan hunian tetap bagi warga yang kehilangan rumah akibat bencana tersebut.
Luthfi menjelaskan, kajian petugas menunjukkan area longsoran masih berpotensi bergerak.
Sekitar 30 rumah rusak dan 886 warga telah dievakuasi, sementara tim SAR gabungan masih mencari 26 warga yang belum diketahui keberadaannya.
“Ada 26 warga yang masih belum ketemu. Ini menjadi prioritas untuk ditemukan. Besok pagi 500 personel kami kerahkan untuk melanjutkan pencarian,” jelas Luthfi.
Sejak awal bencana, Pemprov Jateng membagi penanganan menjadi empat klaster. Pertama, klaster pengungsian untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Baca juga: Suara Perempuan Penghayat Kepercayaan Jateng: Ada Tekanan Sosial, Kenalkan Budi Luhur
Kedua, klaster logistik terkait pasokan makanan dan kebutuhan pokok. Ketiga, klaster kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan darurat.
Keempat, klaster pendidikan agar aktivitas belajar anak-anak sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) tetap berjalan.
“Anak-anak tetap harus sekolah. Dinas Pendidikan Jateng sudah turun untuk memastikan kegiatan belajar tidak terhenti, meskipun sementara mereka berada di pengungsian,” jelas Luthfi.
Dalam kunjungannya, Luthfi juga bertemu warga yang berharap keluarganya segera ditemukan.
“Kami doakan yang belum ditemukan agar segera ditemukan. Yang terpenting, semua warga harus berada di tempat aman. Jangan kembali ke rumah karena kondisi tanah masih labil,” ujarnya.
Luthfi pun memberikan semangat kepada ratusan warga pengungsi yang rumahnya terdampak longsor besar. Dia memastikan hunian baru akan siap dalam tiga hari.
Longsor yang terjadi pada Minggu siang itu memiliki diameter sekitar 100 meter dan merusak puluhan rumah, sehingga lebih dari 800 warga harus dievakuasi.
Sebagai informasi, operasi SAR akan kembali dilanjutkan esok pagi, Selasa (17/11/2025), dengan pembagian sektor pencarian di RT 02 dan RT 03.
BPBD, Basarnas, TNI–Polri, dan relawan terus memperkuat pencarian serta pemenuhan layanan dasar bagi warga terdampak.
Baca juga: 10 Embung di Jateng Digelontor Rp 118 Miliar, Ditarget Rampung 2025