Cerita Pemilik Talijiwa Macrame Indonesia, Ketiban Manfaat Usai Ikut Program “Lapak Ganjar”

Kompas.com - 30/05/2022, 14:02 WIB
DWN,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilik usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) Talijiwa Macrame Indonesia, Laeli Nurajijah mengaku bersyukur atas manfaat yang diterimanya usai mengikuti program Lapak Ganjar.

Sebab, kata dia, program tersebut telah membantu perkembangan usaha yang dirintisnya sejak 2019 silam.

"Dengan mengikuti Lapak Gajar, followers kami semakin meningkat. Pemesanan semakin banyak, terutama di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan," kata wanita yang akrab disapa Eli itu, dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (30/5/2022).

Program Lapak Ganjar merupakan strategi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk mendukung bangkitnya UMKM di wilayahnya.

Baca juga: Exit Tol Jateng Bakal Ditutup, Lapak Ganjar Bantu Promokan UMKM di Rest Area yang Terdampak

Melalui program tersebut, para pelaku UMKM diberi kesempatan untuk mempromosikan produk mereka melalui Instagram Story Ganjar Pranowo. Adapun IG story yang terpilih akan dibagikan ulang oleh akun @ganjar_pranowo.

Sebagai salah satu peserta Lapak Ganjar, Eli menilai, program ini merupakan hal yang sangat baik bagi UMKM. Utamanya di masa pandemi Covid-19 yang belum usai.

Sebab, kata dia, Lapak Ganjar sangat membantu usaha kreatif menengah dapat berkembang seperti yang dialami bisnisnya.

Baca juga: Cerita 2 Perempuan Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia di Tengah Pandemi

"Sehingga semakin dikenal masyarakat dan juga meningkatkan usaha," imbuh Eli.

Oleh karena itu, ia berharap, Talijiwa Macrame dan usaha-usaha kreatif lainnya akan semakin meningkat dan berkembang baik usai mengikuti Lapak Ganjar.

Termasuk nantinya mendapatkan kesempatan mengikuti pameran dan pendampingan usaha.

Talijiwa Macrame Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Eli menceritakan sekilas tentang usahanya dalam membuat produk kerajinan simpul tali makrame dengan label Talijiwa Macrame Indonesia.

Usaha kreatif asal Desa Pejagatan, Rukun Tetangga (RT) 01 Rukun Warga (RW) 01, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jateng, itu mulai ia geluti sejak 2019.

Untuk diketahui, makrame adalah salah satu seni menyimpul tali yang marak di Indonesia. Eli sendiri menekuni pembuatan makrame khusus hiasan dinding, gantungan pot, dan tas.

Ia mengaku, usaha yang digelutinya terus mengalami perkembangan setiap tahun.

Baca juga: Seni Makrame: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar

Apalagi ketika permintaan kian banyak, terutama dari luar negeri, Eli berinisiatif untuk menggandeng para wanita di lingkungannya untuk membantu mengerjakan kerajinan tali tersebut.

"Saya mengajak teman-teman di lingkungan saya sekitar 10 sampai 15 perajin yang ikut serta membantu membuat makrame," imbuhnya.

Bahkan, ia turut menggandeng salah satu perusahaan crafting atau kerajinan tangan untuk membantu ekspor hasil produknya ke sejumlah negara.

"Untuk membantu ekspor produk-produk kami ke luar negeri seperti Amerika, dan Jerman," ucap Eli.

Baca juga: Cerita Perajin Lokal Pamerkan Produk Kerajinan Tangan di Pertemuan G20

Selain memproduksi kerajinan tangan makrame, Eli juga menyempatkan berbagi pengetahuan kepada masyarakat yang ingin belajar kerajinan simpul tali.

"Selain membuat produk makrame, kami juga membuat kelas makrame untuk para pemula yang mau belajar seni menyimpul tali," jelasnya.

Untuk harga kerajinan yang Eli produksi pun sangat bervariatif, mulai dari Rp 30.000 sampai sekitar Rp 500.000.

Adapun besarnya harga tergantung dari tingkat kerumitan, cara pengerjaan, dan bahan yang digunakan.

 

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Jateng Gayeng
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com