KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, bila melihat grafik, tren kasus aktif dan angka kematian karena Covid-19 di Jateng terus menurun.
“Artinya ini sudah cukup bagus, apalagi angka recovery rate atau presentase angka kesembuhan naik dari 80,37 di minggu ke-42 menjadi 82,7 di minggu ke-44,” ungkapnya seperti dalam keterangan tertulisnya.
Walau begitu, dia menyebut, penurunan angka kematian menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan masih akan terus menjadi fokusnya.
Hal tersebut dikatakan Ganjar usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (2/11/2020).
Dia memaparkan, upaya-upaya penanganan Covid-19 di Jateng terus menunjukkan hasil positif.
Hingga pekan ke-44, Jateng masuk dalam tiga besar provinsi di Indonesia dengan penanganan kasus terbaik.
Baca juga: Jateng Bersiap Sambut Libur Panjang, Ada Rapid Test di Tempat Wisata
"Data dari pusat, kasus aktif Covid-19 di Jateng cukup bisa membaik dan terus turun. Kita turun terus dari periode 19-25 Oktober ke 26-31 Oktober,” paparnya.
Ganjar menerangkan, pada periode ini jumlah penurunan tertinggi secara nasional ditempati Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan jumlah penurunan sebanyak 1566, kemudian Jawa Barat yang turun 1208, lalu Jateng dengan angka turun 893.
Pada periode yang sama, penurunan angka kematian juga menunjukkan hasil positif. Dari seluruh provinsi di Indonesia, penurunan angka kematian Jateng menduduki urutan ke tiga tertinggi nasional.
Jumlah penurunan angka kematian di Jateng berjumlah 19 kasus atau di bawah Jawa Barat dengan 80 kasus dan DKI Jakarta dengan 44 kasus.
Dari sisi kenaikan kasus tertinggi dan terendah berdasarkan kabupaten/kota di Jawa Tengah, tren kenaikan kasus aktif tertinggi ada di Kabupaten Tegal. Sementara itu, penurunan kasus tertinggi terjadi di Wonosobo dan Kudus.
Ganjar menjelaskan, tren kenaikan angka kematian juga terjadi di Kabupaten Tegal. Sementara itu, angka kematian terendah ada di Kabupaten Wonosobo.
Baca juga: Ganjar Abaikan Surat Menaker soal Penentuan Upah, Ini Alasannya...
“Jadi sebenarnya, beberapa Kabupaten/Kota memperbaiki dan mereka sudah mengendalikan dengan cukup baik," ujarnya.
Terkendalinya kasus Covid-19 di Jateng, lanjut Ganjar, tidak terlepas dari upaya digenjotnya testing, tracing dan treatment.
Sampai saat ini, Jateng menduduki urutan ketiga secara nasional dengan jumlah tes terbanyak, yakni 354.580 tes. Jumlah itu urutan ke tiga, setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Ganjar menegaskan, pihaknya akan mengevaluasi terus menerus dan gencar melakukan pencarian serta deteksi dini terhadap kasus-kasus.
“Kami akan gerakkan sampai ke Puskesmas dan surveilans untuk mencari ini agar bisa mencegah, sambil Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien di rumah sakit terus kami perbaiki," tukasnya.
Baca juga: Pusat Tolak Kenaikan UMP, Ganjar: Jateng Naik 3,27 Persen
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Yulianto Prabowo menambahkan, tingginya angka kesembuhan dan menurunnya angka kematian di Jawa Tengah tidak terlepas dari program kerja yang dilakukan.
Selain upaya testing dan tracing yang digenjot, penanganan treatment di rumah sakit juga terus ditingkatkan.
Hal ini terlihat dari jumlah laboratorium PCR di Jateng saat ini yang berjumlah 28 dengan kapasitas optimal tes bisa 8000 per hari.
“Selain itu, rumah sakit terus pula meningkatkan kapasitas dan SOP dalam penanganan pasien, termasuk Puskesmas dan surveilans di tingkat paling bawah yang melakukan deteksi dini," jelasnya.