Atasi Keluhan Petani, ASN Jateng Borong Sayuran Petani dengan Harga Layak

Kompas.com - 04/09/2020, 19:10 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

ASN borong sayur dengan harga layakDok. Istimewa ASN borong sayur dengan harga layak


KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo menjelaskan, langkah Aparatur Sipil Negara ( ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk memborong hasil sayur dengan harga layak dilakukan setelah mendapat keluhan dari petani.

"Para petani mengeluh harga komoditas sayuran hancur," kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (4/9/2020), seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Ganjar menerangkan, para ASN tersebut sedang mempraktikkan rasa kemanusiaan dan kecerdasan emosional yang ada.

"Program Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Peduli Petani ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani," ucap Ganjar.

Baca juga: Ganjar Minta Seluruh Rumah Sakit di Jateng Identifikasi Gejala Happy Hipoxia

Lebih lanjut, ia mengatakan, sayuran yang diborong oleh ASN Pemprov Jateng disatukan dalam paket yang terbagi menjadi dua.

"Paket pertama seharga Rp 25.000 berisi cabai rawit merah, cabai rawit kriting, tomat, bawang merah, kobis dan labu siam," tuturnya.

Kemudian, paket kedua dibanderol seharga Rp 45.000. Isi paket sayur sama namun ditambah telur sebanyak 1 Kilogram (Kg).

"Hingga kini sudah ada lebih dari 2.000 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi," imbuhnya.

Baca juga: Ganjar Orang Pertama di Jawa Tengah Miliki Uang Rp 75.000 Edisi Khusus Kemerdekaan

Ganjar berharap, ASN di kabupaten atau kota di Jateng juga melakukan hal serupa.

"Maka saya sudah kirimkan pesan ke Bupati dan Wali Kota untuk ikut menggerakkan, agar semua bisa jalan," katanya.

Sementara itu, petani di Lereng Gunung Merbabu, Sualim mengaku, dampak pandemi ini mulai terasa bagi petani.

Sualim mencontohkan, seperti yang terjadi musim panen ini, harga tomat anjlok hingga Rp 500-Rp 600.

Baca juga: Di HUT ke-70 Jateng, Ganjar Berikan Bantuan Perbaikan Rumah kepada Warga

“Untuk biaya petik saja sudah tidak menutup. Tomat itu harganya standar Rp 5.000 sebelum pandemi,” kata Sualim.

Ia menjelaskan, tanaman lain, seperti kobis, harganya dikisaran Rp 400 per kilo. Padahal, sebelumnya bisa mencapai Rp 2.500 perkilo.

Oleh karenanya, dengan kondisi tersebut, menurut Sualim, hadirnya program Korpri Peduli Petani sangat membantu,

“Saya sangat mendukung, jadi sudah ada kepedulian dari pihak pemerintah terhadap nasib kami. Terlebih karena sekarang juga biaya produksinya besar,” ujar Sualim lagi.

Terkini Lainnya
Sistem One Way Diterapkan selama Arus Balik, PJ Gubernur Jateng: Terus Kami Pantau
Sistem One Way Diterapkan selama Arus Balik, PJ Gubernur Jateng: Terus Kami Pantau
Jateng Gayeng
Lepas 11.600 Pemudik Gratis, Pj Gubernur Jateng: Jumlahnya Terus Ditingkatkan
Lepas 11.600 Pemudik Gratis, Pj Gubernur Jateng: Jumlahnya Terus Ditingkatkan
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Nana Sudjana: Jateng Siap Sambut Arus Mudik dan Balik Lebaran
Pj Gubernur Nana Sudjana: Jateng Siap Sambut Arus Mudik dan Balik Lebaran
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Jateng Gayeng
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Jateng Gayeng
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Jateng Gayeng
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Jateng Gayeng
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Jateng Gayeng
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Jateng Gayeng
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Jateng Gayeng
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Jateng Gayeng
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke