KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo menegaskan, pihaknya tengah mencari solusi yang tepat untuk mengatasi virus corona (Covid-19) yang kini sudah jadi pandemi global.
Untuk itu, dia pun mengumpulkan 11 pakar guna berdiskusi dan menyusun rencana aksi mengatasi merebaknya virus corona di Jateng, Kamis (19/3/2020).
Adapun, 11 pakar tersebut terdiri dari ahli virus, epidemolog, dokter gizi, klinisi, hingga ahli paru-paru.
"Kami sedang mencari solusi yang tepat. Saya ingin kita melawan virus ini. Jangan ngumpet!" katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Gubernur berambut putih ini pun menganalogikan kehadiran virus tersebut seperti tentara Belanda yang dulu menyerbu Tanah Air.
Baca juga: Ratusan Polisi yang Kenakan Hazmat Akan Sterilkan Pusat Keramaian di Jateng
“Mereka datang dengan bersenjata lengkap, ada senjata api hingga membawa meriam. Sementara itu, tentara Indonesia hanya memiliki bambu runcing,” ujarnya.
Lalu, dia menyebut, bersembunyi pun tidak akan ada gunanya jika tidak ada kekompakan, dan justru hanya akan menjadi bom waktu.
"Sekarang yang kita butuhkan adalah baju anti peluru. Untuk menghadapi virus Corona ini, baju anti peluru-nya apa? Kondisi tubuh yang fit," ungkapnya.
Sementara itu, hadir mendampingi Ganjar, Wakil Gubernur Tak Yasin Maimoen dan Ketua Gugus Tugas atau tim pelaksana tanggap Corona Jateng yang juga Pj Sekda Heru Setiadi.
Mereka pun mendengar paparan satu persatu dari para ahli
Baca juga: Ini 7 Rumah Sakit di Jateng untuk Tes Corona, Ganjar: Tak Ada Biaya
Pada kesempatan yang sama, Ganjar juga menyebut saat ini pakar memerlukan data valid terkait persebaran Covid-19 di Jateng.
Untuk itu, dia pun mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai kanal yang siap menyajikan hal itu.
Namun, Ganjar menganjurkan para pakar itu untuk berkomunikasi intens dengan Dinas Kesehatan Jateng agar mendapatkan informasi yang lebih detail.
"Mereka butuh data dan transparansi, menyiapkan siapa dirawat di mana. Akan kita kembangkan minimal sampai desa atau kelurahan mana,” terangnya.
Berhubungan dengan itu, dia pun mempertanyakan kesiapan masyarakat untuk mengisolasi diri.
Baca juga: Ganjar Minta Rumah Sakit di Jawa Tengah Batasi Penjenguk Pasien
“Apakah masyarakat siap untuk mengisolasi diri? Nah, masyarakat mesti teredukasi dengan baik," tuturnya.
Oleh karena itu, Ganjar bakal menggandeng bupati dan wali kota untuk bergerak serentak mengedukasi masyarakat agar berjalan efektif.
“Nantinya mereka bisa menggerakkan kepala desa sampai tingkat RT. Kalau kami mau menggerakkan masyarakat saya meminta pakar, saya menggandeng dokter yang akan menerjunkan relawan," katanya.
Sementara itu, pakar virus dari Universitas Diponegoro Semarang, Evi menyarankan pemerintah agar mengedepankan langkah preventif dalam penangkalan virus corona.
Baca juga: Hoaks soal Corona Marak, Ganjar: Cepat Sekali Persebarannya Seperti Virus
Dia menjelaskan, langkah pertama adalah memperkuat daya tahan tubuh dan menerapkan pola hidup sehat.
Langkah selanjutnya dengan membunuh virus tersebut yang menempel di luar tubuh. Dia pun merekomendasikan agar masyarakat menjaga kebersihan hingga rajin olahraga.
"Cara membunuh virus itu setidaknya dengan dua cara itu. Untuk yang poin kedua, artinya kita bunuh sebelum masuk atau bahkan menempel di tubuh kita,” jelasnya.
Evi menjelaskan, cara kedua bisa dilakukan dengan sering cuci tangan dan mengelap benda-benda yang dicurigai telah terjadi kontak dengan korban positif menggunakan alkohol atau air sabun.
Baca juga: Tangkal Corona, Pimpinan Komisi IX Sebut Komunikasi Intensif Pemerintah Sangat Dibutuhkan
Langkah preventif selain menjaga daya tahan tubuh dan menerapkan hidup sehat adalah dengan mengonsumsi makanan yang seimbang.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Gizi Elisa menjelaskan, makanan seimbang tersebut tercermin dalam tumpeng seimbang.
Tumpeng seimbang tersebut dimulai dari olahraga, mengonsumsi karbohidrat, protein, buah dan sayuran, serta mencukupi konsumsi gula dan garam.
"Maka ini ada tumpeng keseimbangan untuk kita melawan," katanya.
Selain itu, Evi juga menjelaskan perihal virus corona yang hingga kini belum ada satu pun vaksin yang bisa menangkalnya.
Baca juga: Mengenal Obat Flu Avigan yang Diklaim Efektif Lawan Virus Corona
Dia menerangkan, perkembangan Covid-19 sangat cepat sebab satu virus pun bisa membuat seribu mutasi.
“Bahkan, virus ini juga bisa berubah sikap kalau kita biarkan berkembang di masyarakat. Bisa melunak atau mengganas,” ungkapnya.
Evi mengatakan Covid-19 merupakan virus yang menyerang saluran pernafasan atas.
“Kalau saluran pernafasan atas yang diserang, maka virus ini bisa keluar dengan hanya bersin, batuk atau bahkan hanya dengan bicara,” jelasnya.
Dia menambahkan, hal ini berbeda dengan virus corona sebelumnya, yaitu SARS, yang bisa keluar melalui batuk.
Baca juga: Apa Itu Virus Corona, yang Jadi Penyebab Penyakit Covid-19, MERS, dan SARS?
“Jadi Covid-19 (corona yang baru) ini lebih mudah menular. Tapi kebanyakan orang tidak sadar telah menularkan," katanya.