KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud), Nadiem Makarim saat upacara peringatan Hari Guru di SMAN 1 Semarang, Senin (25/11/2019).
Menurut Ganjar pidato itu menunjukkan keinginan Mendikbud menciptakan gebrakan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia.
"Ini pidato Mas Menteri yang fenomenal,” ujar Gubernur Ganjar dalam keterangan tertulisnya.
Ia lantas menanyakan kepada peserta apakah mereka setuju dengan isi pidato Mendikbud tersebut.
Hasilnya, seluruh peserta upacara langsung mengangkat tangannya sebagai tanda setuju dengan isi pidato Nadiem demi mewujudkan pendidikan yang lebih baik.
Ganjar Pranowo menyambut baik seluruh isi pidato Nadiem, terutama dalam memberikan ruang dan waktu lebih banyak kepada guru untuk berkreasi.
"Guru-guru diminta membuat terobosan dan menyiapkan siswanya saat terjun ke masyarakat. Bahkan dua atau tiga tahun lalu, saya sudah menyampaikan ide tersebut." kata Ganjar.
Ia pun telah membebaskan para guru di Jateng untuk berkreasi dan berinovasi dalam hal pendidikan.
Baca juga: Mengabdi 15 Tahun dan Tak Mungkin Jadi PNS, Guru Honorer Dapat Hadiah Motor dari Ganjar
"Guru kita sebenarnya punya karya, tetapi jarang yang dioptimalkan. Maka dengan terobosan Mendikbud ini, tentu kami menyambut baik," ujar Ganjar.
Tak hanya menyambut baik pemikiran revolusioner Nadiem, Ganjar pun menawarkan agar Jateng menjadi tempat uji coba perubahan tersebut.
"Jateng siap menjadi uji coba perubahan revolusioner dalam bidang pendidikan ini," kata dia.
Meski menyambut baik pemikiran revolusioner Menteri Nadiem, Ganjar menyatakan jika perubahan tidak akan mudah.
“Para guru harus disiapkan betul agar tidak kaget dan kesulitan menerima perubahan,” kata Gubernur Jateng.
Salah satu catatan yang harus digarisbawahi dalam upaya revolusioner tersebut, menurut Ganjar adalah masalah administrasi.
“Saat guru diminta berinovasi dan berkreasi, mereka terbebani dengan urusan administrasi yang rumit,” kata dia.
Baca juga: Peringatan Hari Guru, Ganjar Dorong Guru Honorer Jadi PPPK dan Dapat Gaji Layak
Meski demikian, imbuh Gubernur Ganjar, administrasi tetap tidak boleh dihilangkan karena merupakan bentuk tanggung jawab guru dalam pengelolaan keuangan publik.
Menurut dia, beban guru bisa dikurangi secara elektronik karena pengelolaannya akan lebih mudah. Selain itu, pengelolaan secara elektronik bisa menyederhanakan sistem.
“Saya berharap, pidato pak Mendikbud dapat diterapkan. Kami pasti mendukung," imbuh Ganjar Pranowo.