Kongres Sampah Jateng Hasilkan Rekomendasi Pembentukan Satgas Sampah

Kompas.com - 13/10/2019, 20:17 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Kongres Sampah perdana diadakan di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.Dok. Humas Pemprov Jateng Kongres Sampah perdana diadakan di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

KOMPAS.com - Kongres Sampah Jawa Tengah ( Jateng) telah menelurkan beberapa rekomendasi untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait pengelolaan sampah.

Panitia Kongres Sampah Jateng Putut Yulianto mengatakan rekomendasi tersebut salah satunya adalah segera mengeluarkan kebijakan untuk seluruh desa di Jawa Tengah membuat Satgas Sampah.

Untuk menjamin keberlangsungan Satgas tersebut, Kongres Sampah juga menyarankan Ganjar untuk memberi jaminan terhadap bantuan infrastruktur serta temuan inovasi pengelolaan sampah.

"Kami telah menyepakati penanganan sampah di tanah air, minimal di Jawa Tengah harus berupa aksi nyata bukan berkutat di ruang wacana," jelas Putut melalui rilis tertulis, Minggu (13/9/2019).

Baca juga: Ganjar Usulkan agar Esemka Produksi Mobil Pengangkut Sampah

Untuk aksi nyata tersebut, lanjut Putut, sudah ada contoh konkret pengelolaannya, yakni di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, tempat dilaksanakannya Kongres Sampah perdana tersebut.

Warga Desa Kesongo dalam satu tahun terakhir memang menerapkan pola pemilahan sampah sejak dalam rumah.

Pemilahan sampah dilakukan dengan dua keranjang sampah di depan rumah, yakni Keranjang Sampah Iso Bosok dan Keranjang Sampah Ora Iso Bosok.

Tidak berhenti di situ, alat pengangkut sampah juga dibedakan berdasarkan sampah organik dan non-organik. Di Tempat Penampungan Sementara, pemilahan juga tetap dilakukan.

"Agar semua desa bisa menerapkan seperti itu, gubernur bisa memberikan insentif bagi semua pihak yang telah mengembangkan temuan, karya dan produk pengelolaan sampah yang berbasis kearifan lokal," katanya.

Bahasa sederhana

Kongres Sampah juga merekomendasikan Gubernur Jateng untuk mencanangkan gerakan pemilahan sampah dengan bahasa yang sederhana agar masyarakat mudah menerima.

Seperti halnya Desa Kesongo yang memilih bahasa sederhana lewat pemberian nama dua tempat sampah.

"Di sini ada gerakan pemilahan sampah 'Jateng Gayeng Telung Ng', yakni Ngelongi, Nganggo, Ngolah. Ngelongi untuk mengganti reduce, nganggo mengganti reuse, dan ngolah untuk recycle," katanya.

Baca juga: Ganjar: Kalau Tidak Mau Gaji Kecil, Jangan Jadi Kepala Daerah

Untuk membantu pelaksanaan teknis, lanjut Putut, Sidang Komisi Kongres Sampah telah menyepakati terbentuknya Dewan Konsorsium Sampah Jateng.

Dewan Konsorsium tersebut di bawah kendali Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dan melibatkan perwakilan semua komponen peserta kongres.

"Termasuk untuk mengajak semua komponen masyarakat lain, termasuk pemuka agama, seniman-budayawan, tani-nelayan, pelajar-mahasiswa, dan jurnalis atau media," katanya.

Pameran kreatif

Kongres Sampah yang diselenggarakan di Desa Kesongo ini juga menampilkan pameran kreatif berupa inovasi-inovasi pengelolaan sampah oleh berbagai pihak di Jawa Tengah.

Seperti aneka kerajinan eceng gondok dan aneka kerajinan daur ulang dari botol serta plastik.

Ganjar Pranowo mengatakan Kongres Sampah ini merupakan upaya awal untuk menuntaskan persoalan sampah di Jawa Tengah bahkan Tanah Air.

Baca juga: Komentar Ganjar Soal Pemekaran Wilayah Soloraya Jadi Provinsi Baru

Selain bertempat di desa yang telah membudayakan pengelolaan sampah secara baik, semua elemen masyarakat juga dilibatkan dan bakal dijadikan rujukan menerbitkan kebijakan.

"Ini baru awal untuk menghimpun seluruh pemikiran dan hasil dari ini akan kita jadikan regulasi agar daerah jadi bersih. Mari duduk bersama menyelesaikan persoalan ini agar kehidupan lebih baik menyambut pembangunan berkelanjutan," kata Ganjar.

Terkini Lainnya
Sistem One Way Diterapkan selama Arus Balik, PJ Gubernur Jateng: Terus Kami Pantau
Sistem One Way Diterapkan selama Arus Balik, PJ Gubernur Jateng: Terus Kami Pantau
Jateng Gayeng
Lepas 11.600 Pemudik Gratis, Pj Gubernur Jateng: Jumlahnya Terus Ditingkatkan
Lepas 11.600 Pemudik Gratis, Pj Gubernur Jateng: Jumlahnya Terus Ditingkatkan
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Nana Sudjana: Jateng Siap Sambut Arus Mudik dan Balik Lebaran
Pj Gubernur Nana Sudjana: Jateng Siap Sambut Arus Mudik dan Balik Lebaran
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Jateng Gayeng
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Jateng Gayeng
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Jateng Gayeng
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Jateng Gayeng
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Jateng Gayeng
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Jateng Gayeng
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Jateng Gayeng
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Jateng Gayeng
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke