Lewat Musyawarah, Kongres Sampah Hari Pertama Lahirkan 4 Rekomendasi

Kompas.com - 12/10/2019, 21:57 WIB
HTRMN,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kongres Sampah sesi pertama yang berlangsung di Desa Kesongo, Semarang, Jawang Tengah, Sabtu (12/10/2019) berhasil melahirkan empat rekomendasi. 

 

Empat rekomendasi ini nantinya akan disampaikan kepada Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Adapun keempat rekomendasi tersebut merupakan hasil musyawarah lima komisi yang menangani masalah berbeda. Misalnya, Komisi I terkait Sampah Sebagai Komoditas Ramah Lingkungan.

Sementara itu, Komisi II soal Pengembangan Ilmu dan Teknologi Penanganan Sampah dan Komisi III terkait Regulasi, Kebijakan dan Program Penanganan Sampah yang Ramah Lingkungan.

Baca juga: 1.500 Orang Akan Hadiri Kongres Sampah di Jateng

Terakhir, Komisi IV menangani Penguatan Konsolidasi dan Sinergi Pemangku Kepentingan Persampahan dan Komisi V, Gerakan Anti Sampah Non-Organik.

Panitia Kongres Sampah Putut Yulianto mengatakan, salah satu rekomendasi yang dihasilkan dalam sesi pertama adalah soal edukasi.

"Soal edukasi persampahan terutama soal pemilahan, alat angkut, fasilitas termasuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang representatif dan dukungan anggaran dari pemerintah," kata Putut, lewat rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Hal senada dikatakan Anggota Kongres Komisi V Natalia Desi yang berasal Balai PSDA Bodri Guto.

Baca juga: 1.500 Orang Akan Hadiri Kongres Sampah di Jateng

Ia mengatakan, sebenarnya persoalan mendasar yang mesti dilakukan adalah edukasi persampahan terhadap masyarakat. Apalagi, soal pemanfaatan yang bukan sekadar persoalan komersial.

"Kalau kami pahami lebih ke lingkungan. Kalau itu sudah dipegang, aspek lain akan menyusul. Gerakan lebih dari hati. Sekarang influencer banyak yang bergerak di situ. Lebih peka terhadap sampah saja. Semoga seperti warga desa Kesongo," katanya.

Sebenarnya, dipilihnya Desa Kesongo sebagai tempat kongres lantaran warga desa tersebut sudah fasih dalam hal memilah sampah sejak dari dalam rumah.

Maka, Gubernur Ganjar yang hadir pada saat acara berharap agar desa lain dapat meniru Desa Kesongo.

Baca juga: Ganjar Usulkan agar Esemka Produksi Mobil Pengangkut Sampah

Bahkan, Ganjar berjanji bakal berkunjung ke desa yang menerapkan hal serupa dengan Desa Kesongo.

"Jika ada yang mendeklarasikan desa bersih, saya kunjungi. Tolong di-list desa itu. Gerakan ini akan kita dengungkan terus menerus," katanya.

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Jateng Gayeng
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com