Dukung Jakarta Kota MICE Global, Pj. Heru Dorong Pengelolaan Kota yang Ideal 

Kompas.com - 14/08/2024, 07:30 WIB
A P Sari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta telah sukses menyelenggarakan Jakarta International Investment, Trade, Tourism, and Small Medium Enterprise Expo (JITEX) 2024 yang digelar pada 7-11 Agustus lalu.

Acara tersebut dihadiri oleh ratusan pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM) untuk menghadirkan produk lokal kepada pada buyers serta investor dari dalam maupun luar negeri.

Dalam sambutannya, Penjabat (Pj.) Gubernur Heru Budi Hartono menyampaikan, JITEX 2024 merupakan agenda untuk membawa produk UMKM lokal ke pasar global. Cara ini merupakan upaya membangun kemandirian Jakarta dari segi ekonomi, setelah berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta ( DKJ).

“Seluruh lapisan masyarakat harus berbenah diri dan melakukan inovasi, agar Jakarta tetap bisa menjalankan roda perekonomian dan mewujudkannya menjadi kota global,” kata Heru dalam pembukaan JITEX 2024.

Baca juga: Soal Kontes Kecantikan Transgender di Hotel Jakpus, Heru Budi: Enggak Ada Kaitannya dengan Pemda

JITEX 2024 juga menyentuh industri pariwisata melalui sektor meeting, incentive, convention, and exhibition ( MICE) melalui pameran produk lokal. Pameran ini diharapkan dapat menarik pengunjung untuk datang ke Jakarta dan melakukan transaksi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Peritel dan  Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budi Iduansjah menyatakan, JITEX 2024 merupakan satu langkah konkret untuk menjadikan Jakarta sebagai tempat investasi dan sourcing untuk semua produk dari Indonesia.

“Kami ingin turis yang datang bisa berbelanja produk lokal sambil (wisata) kuliner. Ke depannya, kami berencana agar bagaimana event-event yang diselenggarakan di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada waktu yang sama bisa bertukar traffic,” ujar Budi.

Ia melanjutkan, pertukaran traffic merupakan konsep yang bagus. Lalu, lanjut Budi, jangan hanya berhenti di pameran saja, tetapi juga perlu dirancang agar bagaimana para pengunjung dan buyers diarahkan untuk makan malam di mal atau restoran.

Baca juga: Soal Macet di Jakarta, Heru Budi: Kami Dorong Pembatasan Ruang Gerak Kendaraan Pribadi

“Kami ingin agar koordinasinya lebih luas, sehingga para buyers semakin ingin ke Jakarta melalui sourcing, investing and fun. Harapannya, semoga Jakarta bisa mewujudkan Kota Global Sejuta Pesona,” tutur Budi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta Bidang Pemasaran dan Atraksi Sherly Yuliana menegaskan, pihaknya akan turut mendorong kolaborasi bersama asosiasi, komunitas, dan masyarakat untuk mendorong Jakarta sebagai Kota Global MICE.

Sesuai arahan Pj. Gubernur Heru, Disparekraf Provinsi DKI Jakarta akan menata ruang dan model kelembagaan serta pengelolaan yang ideal untuk Jakarta. Hal ini dilakukan melalui beberapa tahap strategi yang akan dijalankan.

Global city merupakan kota yang memiliki peran penting dalam pengintregrasian ekonomi transnasional yang mampu menarik modal, barang, sumber daya manusia, gagasan, serta informasi secara global. Salah satu aspek terpentingnya adalah kemampuan menarik wisatawan untuk berkunjung melalui daya tarik wisata dan budaya, kualitas untuk melaksanakan event, dan memiliki fasilitas penunjang,” jelas Sherly.

Baca juga: 75.000 KJP dan 3.000 KJMU Dicabut, Heru Budi: Untuk Pemadupadanan DTKS dan P3KE

Berdasarkan data Disparekraf Provinsi DKI Jakarta, kota ini memiliki daya tarik bisnis dan wisata yang cukup besar. Setidaknya 53 persen pelancong yang datang ke Jakarta untuk melakukan bisnis, sedangkan 47 persen lainnya untuk berwisata.

“Dari presentasi tersebut dapat terlihat bahwa Jakarta sudah dikenal sebagai destinasi bisnis. Pada 2019, dari jumlah pameran yang digelar di seluruh Indonesia, 64 persen di antaranya diselenggarakan di Jakarta,” ucap Sherly.

Karena itu, lanjutnya, Jakarta sangat ideal untuk dicanangkan sebagai Kota MICE Global. Sebab memiliki aksesibilitas yang lengkap, amenitas yang baik, serta atraksi yang bervariasi.

“Oleh karena itu, kami akan menjalankan sejumlah strategi pengembangan MICE di Jakarta melalui penguatan jaringan, kolaborasi, dan koordinasi, bidding event internasional, promosi dan publikasi, serta dukungan event nasional dan internasional bagi pelaku,” papar Sherly.

Baca juga: Heru Budi: Tinggal Tunggu Waktu Jakarta Tak Lagi Ibu Kota, Masyarakat Harus Berbenah

Melalui JITEX 2024, Disparekraf Jakarta bersama Hippindo dan beberapa asosiasi lain menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Program Belanja di Indonesia Aja Tahun 2024-2029, untuk mendukung Jakarta Global MICE City.

JITEX 2024.DOK. Pemprov DKI Jakarta JITEX 2024.

Pelaksanaan Event yang Komprehensif

JITEX 2024 sudah selesai dilaksanakan. Pemprov DKI Jakarta pun mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak, karena berhasil menyelenggarakan event berskala internasional dengan cukup baik.

Event tersebut pun mendapatkan sorotan dari pengamat pariwisata Azril Azahari. Menurutnya, pelaksanaan JITEX sebaiknya juga mencakup business event dan special event yang mendorong shopping tourism dari para pelancong dalam maupun luar negeri.

“Secara konsep, saya kurang setuju jika JITEX dilanjutkan bila hanya pertemuan dan pameran. Seharusnya pemerintah bisa membangun konsep one stop shopping. Jadi tidak hanya investasi, tetapi juga pameran yang dikaitkan dengan festival atau perayaan yang dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Jangan hanya untuk berpihak kepada orang kaya (investor),” urai Azril kepada Kompas.com, Senin (12/8/2024).

Baca juga: Heru Budi Pastikan Kirab Bendera Pusaka HUT Ke-79 RI Tak Bikin Macet Jakarta

Ia beralasan, dunia pariwisata internasional saat ini tidak hanya mengedepankan pameran berskala global saja, tapi telah berkembang menjadi retail entertainment (retailtainment). Menurutnya, Indonesia tertinggal dalam mengembangkan konsep yang menggabungkan antara retail dengan entertainment atau hiburan. 

Retailtainment merupakan hal besar di sektor pariwisata dunia saat ini. Makanya, sangat disayangkan jika ada event yang disebut berskala global, tapi tidak menerapkan konsep retailtainment. Padahal, retailtainment sangat membantu usaha untuk bisa lebih dikenal, menarik banyak pembeli dan, yang terpenting, membuat para pelancong datang lagi karena pengalamannya menyenangkan,” jelas Azril.

Ia melanjutkan, sebenarnya Indonesia berpotensi besar untuk menjadi salah satu negara yang kuat dalam retailtainment. Hal ini karena Indonesia memiliki berbagai produk lokal yang sangat berkualitas dan mempunyai selling point yang tidak kalah dengan jenama luar negeri.

Baca juga: Bantah Pemerintah Sewa 1.000 Mobil untuk HUT RI di IKN, Heru Budi: Tamu Pakai Bus

“Produk Indonesia punya tiga keunggulan, yaitu unik, otentik, dan eksotik. Ditambah memiliki Jakarta, kota dengan fasilitas penyelenggaraan event yang sangat baik, retailtainment sangat bisa dijalankan di sini. Seharusnya kita tidak jauh tertinggal dengan Singapura yang telah menjalankan retailtainment dan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara,” papar Azril.

Ia menambahkan, Jakarta memang lebih siap menjadi lokasi retailtainment ketimbang kota-kota lainnya. Hal ini karena Jakarta memiliki banyak tempat pertemuan dengan lokasi yang strategis, fasilitas yang lengkap, dan transportasi yang memadai. 

“Jakarta memiliki banyak tempat pertemuan yang strategis. Bahkan di mal saja ada tempat pertemuan. Jadi, sangat cocok untuk digunakan sebagai lokasi retailtainment. Untuk (lokasi) outdoor juga banyak, bahkan bisa kita gunakan jalan dari area Bundaran HI hingga ke Blok M sana. Pasti akan menarik sekali,” urai Azril. 

Selain itu, ia menyarankan agar pelaksanaan event berskala internasional selanjutnya juga harus mempertimbankan multiplier effect, termasuk manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat, baik pelaku maupun para pelancong yang datang.

Baca juga: Heru Budi Bantah 90 Persen Penyandang Disabilitas di Cakung Belum Dapat Bansos

Jika dirancang dengan benar, retailtainment dapat berdampak ekonomi yang lebih besar ketimbang pameran konvensional. 

“Konsep one stop shopping harus menjadi acuan utama untuk mendorong produk lokal semakin dikenal. Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi bersama antara pemerintah untuk menyamakan pandangan demi pengembangan pariwisata. Sebab, pariwisata adalah yang akan ‘menjahit’ sektor lainnya, seperti UMKM, industri, perdagangan, dan event. Jangan setengah-setengah dan harus ikut perkembangannya,” imbuh Azril. (Rindu Pradipta Hestya)

Terkini Lainnya
Gubernur Pramono Soroti Peran Strategis Waduk Pluit Kendalikan Banjir Jakarta

Gubernur Pramono Soroti Peran Strategis Waduk Pluit Kendalikan Banjir Jakarta

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Perkuat Kampung Siaga TBC, Pengamat: Ini Langkah Tepat

Pemprov DKI Perkuat Kampung Siaga TBC, Pengamat: Ini Langkah Tepat

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pemantauan Kualitas Udara lewat 111 SPKU Terintegrasi

Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pemantauan Kualitas Udara lewat 111 SPKU Terintegrasi

Jakarta Maju Bersama
Segera Dibuka, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Siap Jadi Magnet Wisata Baru

Segera Dibuka, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Siap Jadi Magnet Wisata Baru

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Genjot Pembangunan Rusunawa, Pengamat: Langkah Strategis yang Realistis

Pemprov DKI Genjot Pembangunan Rusunawa, Pengamat: Langkah Strategis yang Realistis

Jakarta Maju Bersama
Dipadati Pengunjung, Kebun Binatang Ragunan Jadi Magnet Baru Wisata Malam Jakarta

Dipadati Pengunjung, Kebun Binatang Ragunan Jadi Magnet Baru Wisata Malam Jakarta

Jakarta Maju Bersama
Jakarta Berjuang Masuk Top 50 Kota Global lewat Pintu Budaya

Jakarta Berjuang Masuk Top 50 Kota Global lewat Pintu Budaya

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel

Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel

Jakarta Maju Bersama
Warga Sambut Baik Pemekaran Kapuk, Harap Pelayanan Publik Lebih Cepat dan Mudah

Warga Sambut Baik Pemekaran Kapuk, Harap Pelayanan Publik Lebih Cepat dan Mudah

Jakarta Maju Bersama
Taman Bugar Diresmikan, Jakarta Perkuat Paru-Paru Kota 

Taman Bugar Diresmikan, Jakarta Perkuat Paru-Paru Kota 

Jakarta Maju Bersama
Relaksasi Pajak DKI Dongkrak Perekonomian Masyarakat 

Relaksasi Pajak DKI Dongkrak Perekonomian Masyarakat 

Jakarta Maju Bersama
Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja

Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja

Jakarta Maju Bersama
Buka 31 Proyek Potensial, JIF 2025 Targetkan Investasi Rp 430,9 Triliun

Buka 31 Proyek Potensial, JIF 2025 Targetkan Investasi Rp 430,9 Triliun

Jakarta Maju Bersama
Pembukaan Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet TB Simatupang, Gratis Hingga Oktober 2025

Pembukaan Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet TB Simatupang, Gratis Hingga Oktober 2025

Jakarta Maju Bersama
Atasi Persoalan Sampah, Pemprov DKI Perbanyak TPS 3R

Atasi Persoalan Sampah, Pemprov DKI Perbanyak TPS 3R

Jakarta Maju Bersama
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com