KOMPAS.com - Bupati Bulungan Syarwani menegaskan komitmen pihaknya untuk memastikan seluruh anak usia 0-7 tahun menerima vaksin polio tetes.
"Semua unsur dilibatkan, baik dari dinas pendidikan, kantor Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyukseskan program vaksin polio tetes pada anak usia sekolah pada tingkatan pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK) atau raudhatul athfal (RA), serta sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI)," ucapnya seperti yang dikutip dari Kaltara.tribunnews.com, Jumat (2/8/2024).
Selain itu, Syarwani menambahkan bahwa Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di tingkat kabupaten dan desa juga akan memberdayakan pos pelayanan terpadu (posyandu) dan kader kesehatan untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan Pemberian Imunisasi Nasional (PIN) Polio, serta membuka pos pelayanan di tempat berkumpulnya anak-anak.
Syarwani menjelaskan bahwa upaya tersebut mencakup pelaksanaan sweeping door-to-door bagi anak-anak yang tidak hadir selama periode vaksinasi, dengan target cakupan 95 persen.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bulungan Imam Sujono, target pemberian vaksin Polio putaran pertama dari tanggal Selasa (23/7/2024) sampai Senin (29/7/2024) mencapai sekitar 95 persen dari jumlah sasaran.
“Hingga Selasa (30/7/2024), total anak yang telah mendapatkan vaksin polio tetes adalah 16.589 anak, yang mencakup 66,2 persen dari 25.047 sasaran berdasar data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bulungan Tahun 2024,” jelas Syarwani.
Proyeksi sasaran dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjumlah 20.909 anak, sehingga cakupan vaksin Polio pada putaran pertama mencapai 79,34 persen.
Baca juga: Antisipasi Anak Jajan Permen Semprot, Orangtua Murid di Bekasi Siapkan Bekal Makanan Sehat
"Saat ini, kegiatan PIN Polio putaran pertama dilanjutkan dengan petugas kesehatan melakukan sweeping dari rumah ke rumah selama lima hari, mulai Selasa (30/7/2024) hingga Sabtu (3/7/2024), untuk mencapai target cakupan 95 persen," kata Syarwani.
Ia juga menambahkan bahwa pada 2024, semua anak akan mendapatkan dua dosis vaksin Polio, yang diberikan dalam dua tahap dengan interval minimal dua minggu.
Dalam kesempatan tersebut, Syarwani mengingatkan dan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K), dan tenaga kontrak, untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan vaksinasi polio.
Ia meminta agar anggota keluarga yang menjadi sasaran vaksinasi mengikuti tahap kedua pemberian vaksin yang dijadwalkan pada Selasa (6/8/2024) sampai Senin (12/8/2024).
Baca juga: Vaksin Polio di Lampung Selatan Baru 76,9 Persen, Petugas akan Sweeping
Syarwani menjelaskan bahwa pelaksanaan PIN Polio ini merupakan respons terhadap kejadian luar biasa (KLB) kasus Polio di Provinsi Papua, Aceh, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan imunitas masyarakat dan memutus mata rantai penularan virus polio.
"Meski di Pulau Kalimantan, khususnya di Kabupaten Bulungan, hingga saat ini tidak ditemukan kasus positif polio, kita tetap perlu waspada dan memastikan semua anak mendapatkan vaksin untuk mencegah kemungkinan penyebaran di masa depan," ujar Syarwani.
Baca juga: Peran Waidan B Palenewen dan F Wuz dalam Penyebaran Berita Proklamasi
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa untuk pemberian vaksin Polio pada anak-anak di kawasan Punan Batu Benau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menugaskan petugas khusus.
Selain vaksinasi, kata Syarwani, petugas juga memberikan layanan kesehatan lainnya.
“Kami telah mengirim petugas khusus ke Punan Batu untuk tidak hanya melakukan vaksinasi polio tetapi juga untuk memberikan layanan kesehatan lainnya,” tuturnya.