KOMPAS.com - Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, membangun sektor pertanian butuh komitmen dan acuan yang jelas. Hal ini diperlukan agar target yang harus dicapai dalam pengembangan pertanian dapat terukur secara tepat.
Hal tersebut dikatakan Bupati Syarwani saat menyerahkan bantuan pertanian di Desa Salimbatu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (19/9/2024).
“Kami telah menyusun dokumen pengembangan pertanian Bulungan 2024-2030 sebagai arah dan dasar program pembangunan sektor pertanian,” ujar Syarwani dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/9/2024).
Syarwani menambahkan, keberhasilan Kabupaten Bulungan dalam mengembangkan sektor pertanian telah mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI).
Hal itu terbukti dari besarnya kepercayaan yang diberikan kepada pemkab Bulungan dalam program optimalisasi pertanian.
Dari total kuota 10.000 hektar (ha) yang dialokasikan untuk Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Bulungan dipercaya untuk mengelola 6.400 ha.
“Pada 2024, kami diberikan oplah 6.400 ha dari Kementan RI untuk optimalisasi lahan. Ini jumlah terbanyak dari seluruh kuota yang diberikan di Provinsi Kaltara,” katanya.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Syarwani telah memerintahkan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Bulungan Kristiyanto SPMT untuk mengoptimalisasi lahan antara Tanjung Palas menuju Salimbatu. Optimalisasi itu salah satunya juga untuk dijadikan kawasan Minapangan.
Baca juga: Pemkab Bulungan Dapat DID Rp 12,41 Miliar, Bupati Syarwani: Kita Gunakan untuk Program Strategis
“Saya telah perintahkan Kadis Pertanian untuk optimalisasi lahan antara Tanjung Palas menuju Salimbatu. Saya minta untuk membuat konsep Minapangan, penggabungan antara budi daya perikanan dan pertanian padi sawah,” ucap Syarwani.
Selain itu, Pemkab Bulungan melalui dinas pertanian juga telah memetakan kawasan pertanian dan menentukan varietas bibit yang cocok dengan kawasan tersebut.
“Bibit yang dikembangkan di masing-masing kawasan wilayah tentu berbeda. Tergantung kecocokan dengan kondisi lahan yang ada. Jadi, tidak bisa diseragamkan. Desa Pejalin yang memiliki hamparan sawah sekitar 75 ha contohnya. Selama ini, desa tersebut mengembangkan varietas padi lokal jenis ekor payau,” terang Syarwani.
Untuk mengatasi hal itu, Syarwani mengaku akan terus berupaya untuk mengoptimalisasi lahan pertanian yang ada, termasuk di wilayah Tanjung Buka dan wilayah lain.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa upaya itu bisa saja berjalan lambat. Namun, ia tetap ia menjanjikan kesuksesan dari proyek tersebut.
“Jadi, pengembangan sektor pertanian itu bukan hanya menjadi beban pemda, tapi juga harus dibantu pemerintah pusat melalui Kementan RI. Namun, kami pastikan tetap berjalan,” jelasnya.
Selain penyusunan dokumen, langkah konkret yang dilakukan Pemkab Bulungan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, seperti pembangunan jalan usaha tani (JUT), peningkatan badan jalan, perbaikan jembatan penghubung kawasan pertanian, pembagian bibit unggul, dan pemberikan bantuan peralatan mekanis penunjang aktivitas pertanian.
Sejauh ini, Pemkab bulungan mengaku sudah memperbaiki sebanyak 11 titik jembatan antarsatuan pemukiman dan transmigrasi (SP) untuk memudahkan pengangkutan hasil pertanian.
“Perbaikan juga termasuk pembangunan JUT tani di wilayah Desa Pimping dan Sajau Hilir. Saya juga pastikan Jalan Tanjung Palas-Salimbatu sepanjang 3,6 kilometer akan teraspal tahun ini. Sisanya, insha Allah dilanjutkan pada 2025,” jelas Syarwani.
Sebagai informasi tambahan, dalam kesempatan tersebut, Syawarni juga membagikan berbagai jenis bantuan untuk sektor pertanian di Kabupaten Bulungan.
Baca juga: Lulus Kursus Bahasa Mandarin, 80 Putra-putri Bulungan Siap Berkontribusi di Kawasan KIPI
Bantuan-bantuan tersebut meliputi pembangunan JUT Minapangan seluas 5 ha, irigasi perpipaan, hand traktor, jaringan irigasi pertanian, cultivator, sumur bor pertanian, dan peralatan mekanis pertanian di hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bulungan.
Syarwani juga melakukan pembagian sebanyak 33.000 bibit kelapa, kakao, dan kopi untuk 15 kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) se-Kabupaten Bulungan.
Rincian pembagiannya adalah Poktan Sido Maju (SP.3 Tg. Buka) sebanyak 2.200 bibit, Gapoktan Bulungan Jaya (SP.4 Tg. Buka) 3.300 bibit, Gapoktan Tetep Maju (SP.5a Tg. Buka) 1.100 bibit, Poktan Rukun Tani (SP.5a Tg. Buka) 1.815 bibit, Poktan Subur (Desa Salimbatu) 1.650 bibit, Gapoktan Jaya Mulya 2.750 bibit, dan Gapoktan Tanjung Buka (SP.5 Tg. Buka) 2.200 bibit.
Selanjutnya, Gapoktan Subur Makmur (SP.8 Tg. Buka) sebanyak 3.520 bibit, Gapoktan Maju Lestari (SP.9 Tg. Buka) 3.960 bibit, Poktan Sumber Rejeki (SP.7 Tg. Buka) 2.090 bibit, Poktan Tani Makmur (SP.7 Tg. Buka) 1.870 bibit, Gapoktan Jadi Mulya (SP.2 Tg. Buka) 3.245 bibit, Poktan Harapan Baru (Desa Karang Agung) 1.100 bibit, Poktan Bunga Tanjung (Tanjung Buyu) 550 bibit, dan Poktan Sumber Makmur (Desa Apung) 1.650 bibit.