KOMPAS.com – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 kembali memukau ribuan pengunjung dengan parade kostum yang spektakuler pada Sabtu (13/7/2024).
Mengangkat tema "Ndaru Desa: Revival of Village", BEC 2024 menampilkan kekayaan budaya dan potensi desa-desa di Banyuwangi dengan cara kreatif dan memukau.
Acara dibuka dengan defile pertama yang menampilkan warisan budaya Banyuwangi yang masih lestari, seperti kostum Seblang Olehsari dengan omprog hijau dan seperangkat gamelan yang mencerminkan budaya agraris berusia ratusan tahun.
Defile selanjutnya menampilkan keindahan alam Banyuwangi yang baru saja ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Nuansa hijau mendominasi kostum, melambangkan keasrian dan kelestarian alam, serta kekayaan geologi dan keindahan lautnya.
"Tema tersebut kami angkat untuk menekankan pentingnya menghidupkan kembali potensi dan kegiatan lokal dari desa-desa di Banyuwangi," jelas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (14/7/2024).
Baca juga: Menparekraf: Banyuwangi Ethno Carnival Jadi Acuan Event Nusantara
Lebih lanjut, Ipuk menjelaskan bahwa desa tidak hanya harus memperkuat identitas lokal dengan budaya dan potensi alamnya, tetapi juga beradaptasi dengan inovasi dan kemajuan teknologi.
Hal itu pun tecermin dalam defile berikutnya yang menampilkan kostum futuristik yang melambangkan semangat inovasi dan penggunaan teknologi di desa-desa Banyuwangi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi pagelaran BEC 2024. Ia juga menyatakan bahwa acara ini dapat menjadi acuan bagi penyelenggaraan Kharisma Event Nusantara (KEN) di daerah lain.
"Paduan dan kreasinya juga sangat bisa menarik banyak kunjungan wisatawan," tutur Sandiaga yang menyaksikan langsung BEC 2024.
Selain Sandiaga Uno, BEC 2024 juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljo dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.