KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menerima penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat AA.
Capaian tersebut menjadikan Banyuwangi sebagai kabupaten pertama di Indonesia yang mencapai prestasi ini. Untuk kategori provinsi, predikat AA diraih oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedangkan untuk kategori kota diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas kepada Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Guntur Priambodo dalam acara SAKIP Award 2024 di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Baca juga: SAKIP Pemkab Belu Peroleh Predikat Baik, Kemenpan-RB Berikan Penghargaan
Guntur Priambodo mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
Ia menekankan pentingnya semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk fokus pada kinerja yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat, bukan sekadar menjalankan tugas.
"Penghargaan ini menjadi tanggung jawab dan evaluasi untuk terus meningkatkan akuntabilitas dan dampak kinerja yang terukur,” ujar Guntur dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (2/10/2024).
Ia berharap hal apresiasi tersebut bisa memotivasi untuk melakukan terobosan dalam reformasi birokrasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Menpan-RB Ajak Rektor PTN di Jatim Berkolaborasi Kawal Reformasi Birokrasi
SAKIP adalah sistem terintegrasi yang mencakup perencanaan, penganggaran, dan pelaporan yang ketat dan terukur.
Fokus evaluasi SAKIP meliputi laporan anggaran, kinerja output program, kinerja outcome program, dan kinerja sasaran.
Dengan penerapan SAKIP yang optimal, perencanaan dan penganggaran dapat berjalan selaras, memastikan setiap pengeluaran pemerintah berdampak pada masyarakat.
Secara umum, daerah dengan nilai SAKIP AA cenderung memiliki angka kemiskinan yang lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional, serta menunjukkan kinerja yang baik dalam agenda pembangunan lainnya, seperti penurunan angka pengangguran.
Baca juga: Pj Nana Resmikan Pabrik Samator, Sebut Bisa Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran di Jateng
Banyuwangi sendiri telah mempertahankan predikat SAKIP A selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2017, menjadikannya kabupaten pertama yang meraih predikat tersebut.
Sementara itu, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Erwan Agus Purwanto mengatakan bahwa Banyuwangi berhasil mencapai predikat AA berkat beberapa faktor.
Faktor tersebut, di antaranya adalah pemanfaatan data yang selalu diperbarui secara real-time untuk mendukung program pembangunan, pengolahan data kinerja dengan teknologi digital, serta implementasi data yang berdampak pada program prioritas.
Baca juga: Gandeng BPDLH, BNI Salurkan Dana Bantuan untuk Program Lingkungan Hidup
Ia mencontohkan, pencapaian dalam penurunan angka kemiskinan, stunting, pengendalian inflasi, peningkatan investasi, dan berbagai indikator makro pembangunan lainnya yang rata-ratanya di atas angka nasional.
"Banyuwangi telah lama menjadi contoh praktik terbaik SAKIP nasional. Kami berharap peningkatan nilai ini dapat menjadi semangat bagi daerah lain untuk berusaha lebih baik," ucap Erwan.