KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menggeber program Angkutan Gratis bagi Pelajar memasuki tahun ajaran baru 2024/2025.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, angkutan pelajar gratis tersebut memudahkan mobilisasi para pelajar saat berangkat dan pulang sekolah.
“Program ini juga membantu meringankan biaya transportasi yang harus dikeluarkan orangtua. Semoga sangat membantu,” katanya, Rabu (31/7/2024).
Angkutan umum tersebut disewa khusus untuk antar jemput pelajar dengan delapan rute yang dilayani.
Angkutan kota ( angkot) tesbut menjangkau empat kecamatan, meliputi Banyuwangi, Glagah, Giri, dan sebagian Kalipuro.
Baca juga: Agar Anak-anak Tak Kecanduan Gadget, Pemkab Banyuwangi Ajak Mereka Main Permainan Tradisional
Kendaraan tersebut beroperasi pada pukul 06.00–07.30 dan jam pulang sekolah 12.00-13.00.
“Program itu melayani seluruh pelajar, mulai SD hingga SMA tanpa harus registrasi terlebih dahulu. Jadi silahkan dimanfaatkan,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (1/8/2024).
Ipuk mengatakan, program itu juga untuk meningkatkan pendapatan sopir angkot.
Setiap hari sekolah atau Senin sampai Sabtu, terdapat 25 angkot yang melayani ratusan pelajar berangkat maupun pulang sekolah. Rata-rata setiap armada mengangkut 10-15 pelajar dalam sekali trip.
Dalam sekali berangkat, sopir angkot mendapatkan Rp 75.000. Dengan demikian, apabila mengantar berangkat dan pulang sekolah, sopir angkot bisa mengantongi Rp 150.000 per hari.
Ipuk sempat menjajal menaiki angkutan pelajar gratis tersebut dari Panti Asuhan Budi Mulya, yang biasa menjadi tempat "ngetem" angkot menunggu para pelajar menuju sekolah.
Baca juga: KA Jakarta-Banyuwangi Beroperasi, Bupati Ipuk: Tambah Akses, Tumbuhkan Ekonomi
Ipuk duduk di angkot bersama para pelajar menuju sekolah pelajar. Selama perjalanan, dia berbicara dengan para pelajar dan sopir angkot.
"Alhamdulillah sekarang ada penghasilan tetap setiap hari. Kalau hanya mengandalkan keliling kadang kurang," kata sopir angkot, Hartono, saat ngobrol dengan Ipuk.
Program itu juga dirasakan manfaatnya oleh pelajar di Banyuwangi, salah satunya Syerli Puspitasari yang mengaku sangat terbantu dengan program tersebut.
“Tidak repot harus menunggu angkot lama karena kami sudah tahu jadwalnya. Pulangnya juga demikian, bisa on time karena angkotnya sudah menunggu di depan sekolah,” katanya.
Siswi SMKN 1 Glagah tersebut mengaku sudah menikmati manfaat program tersbeut sejak dua tahun lalu.
Hal yang sama juga diungkapkan Dewi Wulandari, siswi SMP Muhammadiyah 3. Dia mengaku senang setiap pagi ada angkot gratis yang menjemputnya di Panti Asuhan, tempat dia tinggal saat ini.
Baca juga: Coklit di Banyuwangi Rampung 100 Persen, Bupati Ipuk Jadi Orang Terakhir yang Didata
"Dulu sekolah naik sepeda, kadang bisa telat sampai sekolah. Alhamdulillah, sekarang ada angkutan gratis dan langsung dijemput dari panti. Bisa naik ramai-ramai bareng teman-teman," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Komang Sudira Atmaja mengatakan, ada tiga skema agar pelajar dapat menikmati layanan terbsut.
Pertama, pelajar dapat berkumpul di titik kumpul yang telah disepakati bersama antara pengemudi angkot dan pelajar yang lain.
Kedua, pelajar dapat menunggu di terminal atau titik start pemberangkatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, misalnya, dari terminal Brawijaya, terminal Blambangan, dan brak Kalipuro.
Ketiga, pelajar bisa langsung menunggu di jalur-jalur yang dilalui angkutan gratis, di antaranya jalur Terminal Brawijaya-Adi Sucipto-A Yani-Jagung Suprapto-Cungking-Sasak Perot.
Baca juga: Tour de Ijen, Menpora Apresiasi Banyuwangi yang Konsisten Gelar Sport Tourism Kelas Dunia
Ada juga jalur simpang brak PP–terminal Blambangan dan lainnya.
“Pelajar bisa langsung naik angkot yang ada stiker khusus Angkutan Pelajar Gratis,” kata Komang.