KOMPAS.com - Program studi (prodi) Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga ( Unair) Banyuwangi telah resmi dibuka.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut gembira pembukaan prodi Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi.
"Dengan dibukanya prodi ini, anak-anak Banyuwangi yang ingin menjadi dokter tidak perlu kuliah jauh-jauh, cukup di Banyuwangi saja,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (11/7/2024).
Ipuk mengatakan, FIKKIA Unair juga bisa dimanfaatkan masyarakat kawasan sekitar Banyuwangi.
Dia menyebutkan, hadirnya prodi kedokteran itu melengkapi tiga prodi yang sudah ada di FIKKIA Unair Banyuwangi, yakni Akuakultur, Kesehatan Masyarakat, dan Kedokteran Hewan.
“Bersama dengan kampus-kampus lain yang ada di Banyuwangi, semuanya bergerak untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang menopang kemajuan daerah,” ujar Ipuk.
Baca juga: Jabatan Kembali setelah Dipecat karena Tolak Dokter Asing, Dekan FK Unair Justru Minta Maaf
Sementara itu, Dekan FIKKIA Unair Banyuwangi Soetojo mengaku bersyukur prodi Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi sudah resmi dibuka.
Dia menegaskan, Unair menjamin kualitas pendidikan di Banyuwangi setara dengan Fakultas Kedokteran (FK) Unair di Surabaya.
“Jadi nantinya lulusan mahasiswa kedokteran di Banyuwangi sama dengan di Surabaya," katanya.
Adapun FKKIA Unair Banyuwangi menerima pendaftaran mahasiswa baru pada 9 Juli hingga 1 Agustus 2024.
“Bagi adik-adik yang baru lulus SMA di Banyuwangi dan sekitarnya, yang berminat kuliah kedokteran kini sudah bisa kuliah di Banyuwangi," ujarnya.
Baca juga: Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi
Soetojo menjelaskan, prodi Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi memiliki bidang unggulan, yakni travel medicine (kedokteran wisata) yang siap mencetak dokter dengan kemampuan profesional dan andal di berbagai medan maupun situasi.
"Ini didukung dengan laboratorium alam yang ada di Banyuwangi, seperti kawasan Ijen Geopark,” katanya.
Adapun kawasan Ijen Geopark memiliki berbagai destinasi wisata, seperti Alas Purwo, Gunung Ijen, Pulau Merah, Teluk Hijau, Meru Betiri, dan lainnya dengan berbagai kasus kedokteran wisata.
Soetojo menjelaskan, keunggulan FIKKIA Unair Banyuwangi lainnya adalah memiliki 29 dosen yang menjadi dosen tetap di Banyuwangi.
Selain itu, terdapat pula pendampingan langsung dan dukungan dosen pengajar senior dari FK Unair Surabaya.
Baca juga: Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik
FIKKIA Unair Banyuwangi juga memiliki laboratorium, seperti anatomi, keterampilan medis, fisiologi, biokimia, patologi, parasit, bakteriologi-mikrobiologi, yang telah terintegrasi melalui laboratorium terpadu.
"Peralatan di laboratorium FIKKIA Unair Banyuwangi masih baru," tambah mantan Dekan FK Unair itu.
Pendidikan kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi akan dilaksanakan di Banyuwangi dengan masa studi empat tahun.
Kampus utama berlokasi di Unair Mojopanggung dan Giri. Selain itu, Unair Banyuwangi juga menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan dan RSUD Genteng Banyuwangi sebagai rumah sakit pendidikan untuk mengeksplorasi berbagai kasus kesehatan bagi mahasiswa kedokteran.
Soetojo mengatakan, untuk awal Prodi Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi membuka kuota 50 mahasiswa baru untuk tahun 2024.
Pendaftaran pada 2024 hanya dibuka melalui jalur mandiri karena pembukaan izin prodi baru dikeluarkan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM PT-Kes) pada 2 Juli 2024.
Jalur Mandiri yang dimaksud adalah seleksi mandiri (SMUA) reguler tes tertulis.
Pelaksanaan tes berupa tes potensi akademik (TPA) serta ujian tulis mata pelajaran biologi dan kimia secara luring di Kampus UNAIR Surabaya.
Informasi lebih lanjut terkait pendaftaran Kedokteran FIKKIA Unair Banyuwangi klik tautan berikut.