Dikirim ke Seluruh Indonesia, Beras Organik Banyuwangi Kini Ada di 18.000 Supermarket

Kompas.com - 14/06/2024, 16:14 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Kualitas beras organik Banyuwangi makin diminati pasar nasional. Permintaan yang cukup tinggi membuat membuat beras organik Banyuwangi kini tersedia di 18.000 supermarket se-Indonesia. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus mendorong petani menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan budidaya secara organik.

Lahan-lahan pertanian di desa-desa Banyuwangi telah beralih ke budi daya beras organik, seperti Sumberwaru, Segobang, Parijatah, dan lainnya. 

Beras organik yang diproduksi adalah beras merah varietas A3 Segobang, beras hitam Melik Parijatah, beras coklat, dan beras putih Berlian. 

Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi telah mendaftarkan varietas-varietas itu sebagai padi asli Banyuwangi di Kementerian Pertanian (Kementan) dan mendapatkan sertifikat organik dari lembaga terkait.

Baca juga: Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Tinjau Sektor Pertanian hingga Peternakan

Salah satu pengusaha beras organik Banyuwangi Ahmed Tessario yang merupakan Direktur Utama PT Sirtanio Organik Indonesia menceritakan kisahnya merintis usaha pertanian.

Ahmed mengatakan, dia memulai usaha pertanian dengan menggandeng 16 petani untuk menggarap lahan seluas 1,6 hektar (ha). 

Dia menyebutkan, pengembangan usaha padi organik dia lakukan setelah mengikuti jejak sang paman, Samanhudi, yang lebih dulu terjun ke pertanian organik.

“Awalnya saya diajak untuk membantu paman. Lama-lama saya tertarik dan akhirnya ikut terjun ke pertanian organik. Saya ingin membantu petani untuk mendapatkan harga gabah yang bagus,” ujar Ahmed dalam siaran pers, Jumat (14/6/2024).

Seiring perkembangan dan permintaan pasar organik yang tinggi, petani yang menjadi mitra Sirtanio Organik Indonesia saat ini menjadi 1.500 orang.

Baca juga: Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Banyuwangi Jalin Kerja Sama dengan PT SBI

Luas tanam juga terus bertambah, dari yang awalnya 1,6 ha menjadi 500 ha. Dari luas lahan 500 ha itu, Ahmed mengaku mampu memproduksi beras organik sebanyak 70-100 ton per bulan.  

Selain dipasarkan melalui distributor ke pasar-pasar modern, Ahmed juga menjual beras organiknya melalui marketplace dan reseller.

“Alhamdulillah, permintaan selalu ada. Setiap tiga hari sekali, kami kirim 8-10 ton kepada distributor. Itu belum termasuk permintaan dari reseller dan konsumen dari marketplace,” katanya 

Ahmed mengatakan, permintaan berasnya hampir dari seluruh provinsi di Indonesia, seperti Jawa Timur, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Papua. 

Upayanya bertahun-tahun mengkonversi lahan pertanian nonorganik menjadi organik membuahkan hasil. 

Baca juga: Banyuwangi Jadi Kabupaten dengan SPBE Terbaik, Bupati Ipuk: Presiden Jokowi Minta Semua Daerah Perbaiki Kinerja

Pada 2019, beras organik produksi PT Sirtanio Organik Indonesia mulai diekspor ke Italia dan Afrika Selatan.

Namun, ekspor beras organiknya terpaksa dihentikan akibat pandemi Covid-19. Sebab, negara tujuan ekspor mengalami krisis ekonomi dan regulasi semakin ketat.

“Sejak saat itu, kami putuskan untuk fokus pada pasar domestik. Alhamdulillah, saat pandemi, penjualan domestik justru meningkat karena kesadaran masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh semakin tinggi,” ungkapnya.

PT Sirtanio Organik Indonesia membandrol beras merah Rp 31.000 per kilogram (kg), beras putih Rp 27.000 per kg, beras coklat Rp 26.500 per kg, beras hitam pekat Rp 35.000 per kg, dan beras hitam Melik Rp 45.000 per kg. 

Pemkab Banyuwangi turut menyambut berbagai capaian petani lokal. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi apa yang dilakukan para petani.

“Telah terbukti, yang organik kini sangat diminati. Secara ekonomi juga lebih menjanjikan. Karena itu, kami terus mendorong para petani menerapkan sistem pertanian terintegrasi," katanya.

Baca juga: Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Dia mengatakan itu saat mengunjungi lahan pertanian organik di Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, bagian dari program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Terkini Lainnya
Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Banyuwangi
Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Banyuwangi
Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Banyuwangi
Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Banyuwangi
Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Banyuwangi
Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Banyuwangi
Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Banyuwangi
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Banyuwangi
Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Banyuwangi
Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Banyuwangi
Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Banyuwangi
13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

Banyuwangi
BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

Banyuwangi
Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Banyuwangi
Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Banyuwangi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com