Ngopi Sepuluh Ewu, Tradisi Masyarakat Banyuwangi untuk Eratkan Persaudaraan

Kompas.com - 05/11/2023, 17:39 WIB
Anissa DW,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Warga Desa Adat Kemiren ikut serta dalam Banyuwangi Festival dengan menunjukkan tradisi ngopi sepuluh ewu yang dimiliki suku Osing untuk mempererat persaudaraan. DOK. Pemkab Banyuwangi Warga Desa Adat Kemiren ikut serta dalam Banyuwangi Festival dengan menunjukkan tradisi ngopi sepuluh ewu yang dimiliki suku Osing untuk mempererat persaudaraan.

KOMPAS.com – Desa Adat Kemiren merupakan salah satu destinasi wisata terkenal di Kabupaten Banyuwangi. Desa adat tersebut merupakan tempat suku Osing, suku asli Banyuwangi, tinggal.

Pada Sabtu (4/11/2023), terdapat kepadatan wisatawan yang tidak seperti biasanya di desa tersebut. Ternyata, Desa Adat Kemiren tengah menyelenggarakan sebuah acara, yakni memperkenalkan tradisi ngopi sepuluh ewu yang merupakan cara masyarakat Osing untuk menjaga keakraban dan persaudaraan.

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Banyuwangi Festival. Setiap warga desa adat menyuguhkan kopi di halaman rumahnya. Mereka menyulap teras rumah menjadi area lesehan atau meja-meja layaknya warung kopi. Apabila dihitung-hitung, deretan rumah yang menyediakan sajian kopi mencapai 2 kilometer.

Kopi yang disajikan kepada para tamu berjenis arabika, robusta, dan campuran khusus atau house blend. Kopi disajikan menggunakan cangkir khusus yang sudah digunakan suku Osing sejak dulu secara turun-temurun.

Tradisi minum kopi oleh di kalangan masyarakat Osing didasari oleh filosofi sak corot dadi seduluran yang artinya “sekali seduhan semua menjadi saudara”. Hal ini dikarenakan sambil mengopi, masyarakat dapat saling berkomunikasi, berbagi rasa, dan mempererat persaudaraan.

Baca juga: Selain Pariwisata, Kopi Banyuwangi Akan Dipromosikan di Swedia

Oleh sebab itu, acara ngopi sepuluh ewu itu bukan sekadar festival kopi belaka, melainkan pertunjukkan budaya dan kearifan lokal yang menggambarkan keramahan serta kemurahan hati masyarakat Osing.

Ahmad salah seorang warga yang ikut serta dalam acara dengan ramah menyajikan cangkir-cangkir kopi kepada para wisatawan yang datang ke terasnya untuk lesehan. Ia mengatakan, kopi yang disuguhkan dalam acara tersebut dapat dinikmati secara gratis.

“Pengunjung cukup membayar makanan saja. Itu pun sebagai ganti bahan saja. Filosofi kami, lungguh, gupuh, dan suguh. Kalau ada tamu kami mempersilakan duduk atau lungguh, kemudian menyiapkan dan menyuguhkan makanan atau gupuh dan suguh,” jelas Ahmad.

Acara ngopi sepuluh ewu ini ternyata juga menarik perhatian wisatawan asing. Salah satunya, Patrick O’Brien. Wisatawan asal Irlandia itu mengaku senang dan terkesan dengan suasana akrab yang dihadirkan lewat tradisi minum kopi itu.

Setiap warga menyulap teras rumahnya menjadi area lesehan atau area duduk-duduk untuk wisatawan menikmati kopi. DOK. Pemkab Banyuwangi Setiap warga menyulap teras rumahnya menjadi area lesehan atau area duduk-duduk untuk wisatawan menikmati kopi.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya bisa merasakan kopi khas Indonesia yang lezat dan beragam, serta merasakan keramahan dan kehangatan warga Desa Kemiren. Saya juga belajar banyak tentang budaya dan tradisi suku Osing yang unik dan menarik. Saya merasa seperti menjadi bagian dari keluarga besar di sini,” katanya.

Baca juga: Mepe Kasur, Tradisi Suku Osing Kemiren Banyuwangi Jelang Idul Adha

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, selain bagian dari tradisi, acara ngopi sepuluh ewu juga bertujuan menggerakkan sektor ekonomi kreatif berbasis kopi. Menurutnya, Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi kopi yang luar biasa, dan banyak anak muda yang menggarapnya dengan kemasan menarik.

“Festival ini menjadi ajang untuk mempromosikan kopi Banyuwangi ke pasar nasional dan internasional," kata Ipuk.

Ipuk pun mengajak para pengunjung menikmati kopi dan bersilaturahmi dengan sesama.

“Mari kita angkat cangkir kopi kita, berbagi cerita dan sempurnakan hari ini dengan persahabatan. Selamat menikmati kopi sepuluh ewu,” tutur Ipuk.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiren Muhamad Arifin, mengatakan bahwa acara ini digelar untuk menyambut hari jadi Desa Kemiren yang diperingati setiap 5 November.

"Kami sengaja mengundang seluruh masyarakat Banyuwangi dan wisatawan datang ke perayaan di Desa Kemiren untuk merasakan kehangatan dan persaudaraan dalam setiap teguk kopi," jelas Arifin.

Terkini Lainnya
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik Se-Indonesia 
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik Se-Indonesia 
banyuwangi
Pemancar Digital TVRI Resmi Mengudara di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Terima Kasih Pak Menteri
Pemancar Digital TVRI Resmi Mengudara di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Terima Kasih Pak Menteri
banyuwangi
Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Tinjau Sektor Pertanian hingga Peternakan
Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Tinjau Sektor Pertanian hingga Peternakan
banyuwangi
Punya Banyak Inovasi Pertanian dan Pangan, Kabupaten Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Gubernur Jatim
Punya Banyak Inovasi Pertanian dan Pangan, Kabupaten Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Gubernur Jatim
banyuwangi
Lewat TNI AL, Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
Lewat TNI AL, Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
banyuwangi
Langkah Pemkab Banyuwangi Tangani Masalah Sampah, dari Skema PPP hingga Bangun TPS3R
Langkah Pemkab Banyuwangi Tangani Masalah Sampah, dari Skema PPP hingga Bangun TPS3R
banyuwangi
Peringatan HKN, Bupati Ipuk Ajak Stakeholder Perkuat Upaya Preventif Tingkatkan Kesehatan
Peringatan HKN, Bupati Ipuk Ajak Stakeholder Perkuat Upaya Preventif Tingkatkan Kesehatan
banyuwangi
Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Wapres Beri Insentif Rp 6,71 Miliar ke Pemkab Banyuwangi
Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Wapres Beri Insentif Rp 6,71 Miliar ke Pemkab Banyuwangi
banyuwangi
Pemkab Banyuwangi Gandeng Pemerintah Norwegia untuk Perkuat Penanganan Pencemaran Sampah di Laut
Pemkab Banyuwangi Gandeng Pemerintah Norwegia untuk Perkuat Penanganan Pencemaran Sampah di Laut
banyuwangi
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkab Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp 9,15 Miliar dari Kemenkeu
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkab Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp 9,15 Miliar dari Kemenkeu
banyuwangi
Perkuat Daya Tarik Wisata, Pemkab Banyuwangi Segera Revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Banyuwangi
Perkuat Daya Tarik Wisata, Pemkab Banyuwangi Segera Revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Banyuwangi
banyuwangi
Tertarik dengan Kemajuan Pariwisatanya, Universitas Pertahanan Lakukan Riset di Banyuwangi
Tertarik dengan Kemajuan Pariwisatanya, Universitas Pertahanan Lakukan Riset di Banyuwangi
banyuwangi
Jelang Musim Hujan, Pemkab Banyuwangi Mulai Langkah Antisipatif untuk Cegah Banjir
Jelang Musim Hujan, Pemkab Banyuwangi Mulai Langkah Antisipatif untuk Cegah Banjir
banyuwangi
Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Akan Disulap Jadi Destinasi Wisata Heritage
Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Akan Disulap Jadi Destinasi Wisata Heritage
banyuwangi
Luncurkan Biografi Ulama Blambangan, Bupati Ipuk: Semoga Generasi Muda Idolakan Kiai
Luncurkan Biografi Ulama Blambangan, Bupati Ipuk: Semoga Generasi Muda Idolakan Kiai
banyuwangi
Bagikan artikel ini melalui
Oke