KOMPAS.com - Kabar gembira kembali datang dari dunia pertanian di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Tiga varietas durian merah Banyuwangi resmi terdaftar menjadi varietas di Kementerian Pertanian ( Kementan).
Hingga saat ini, total ada lima varietas durian merah Banyuwangi yang resmi tercatat di Kementan sebagai varietas lokal Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, tanda daftar varietas tanaman itu dikeluarkan oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan.
Ipuk mengucapkan selamat kepada semua petani yang telah berhasil membudidayakan durian merah di Banyuwangi. Pendaftaran itu, sebutnya, bertujuan untuk melindungi sekaligus melestarikan durian lokal Bnayuwangi.
Baca juga: 7 Penumpang KMP Mutiara Timur I Dilarikan ke RS di Banyuwangi
“Selanjutnya, akan kita dorong dan kembangkan varietas lokal tersebut sebagai identitas daerah,” kata Ipuk, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (18/11/2022).
Hal tersebut disampaikan Ipuk saat menyerahkan tanda daftar varietas kepada petani lokal setempat di sela-sela acara Aksi Pelestarian Durian Banyuwangi (Si Tari Dubang) di Kampung Duren, Desa Songgon, Kecamatan Songgon.
Ia menuturkan, terbitnya tanda daftar varietas durian merah dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementan itu akan memberikan banyak manfaat.
"(Manfaat dari pendaftaran) adalah adanya pengakuan kepemilikan produk varietas, kemudian meningkatkan jumlah produk varietas yang bermutu, serta meningkatkan kompetensi pembenihan," jelas Ipuk.
Selain itu, sebut dia, manfaat lainnya adalah meningkatkan pendapatan petani, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan penelitian dari para pemulia tanaman.
Baca juga: Polisi Awasi Layangan di Banyuwangi karena Berisiko Ganggu Listrik Saat KTT G20 di Bali
"Sehingga ke depan diharapkan menjadi ladang ekonomi baru bagi masyarakat Banyuwangi dalam meningkatkan kesejahteraan," ungkap Ipuk.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Mohammad Khoiri menjelaskan bahwa tiga varietas durian merah yang telah memperoleh tanda daftar adalah durian merah gandrung, durian merah blambangan, dan durian merah tawangalun.
Dengan begitu, kata dia, total saat ini ada sepuluh jenis varietas durian lokal unggul Banyuwangi yang telah mendapatkan tanda daftar dari Kementan selama 2015-2021.
"Dari sepuluh varietas tersebut, lima di antaranya dari varietas durian merah. Delapan jenis di antaranya ada di Kecamatan Songgon, dan dua lainnya dari Kecamatan Glagah," ujar Khoiri.
Ditambahkan Khoiri, saat ini Dinas Pertanian bersama petani pembudidaya durian akan melakukan pengembangan durian lokal Banyuwangi.
Baca juga: Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jatim Beri Bantuan Korban Banjir di Banyuwangi
Caranya dilakukan lewat aksi penanaman dan perbanyakan bibit maupun peningkatan kualitas tanaman durian yang ada di lahan dengan penerapan top working.
Selain itu, aksi pelestarian juga dilakukan dengan pelestarian plasma nutfah durian lokal melalui langkah-langkah identifikasi, pemetaan, pelestarian, serta pengembangan bibit varian unggul.
“Seperti acara ini, kami ajak Bupati dan forkopimda untuk menanam durian merah. Pohon yang ditanam ini adalah hasil penelitian kami. Bulan Maret lalu kita lakukan identifikasi, lalu kita pilih yang unggul untuk diperbanyak dan ditanam sekarang,” kata dia.
Sebagai informasi, rata-rata sekitar 1.000 bibit jenis durian lokal unggul Banyuwangi yang telah bersertifikat ditanam setiap tahunnya.
Hasilnya, peningkatan populasi durian lokal unggul meningkat pesat dari 25,3 persen pada tahun 2017 menjadi 75,3 persen pada tahun 2021.
Baca juga: Produksi Durian Banyuwangi Capai 14.000 Ton Per Tahun
Tak hanya itu, sebaran tanaman durian lokal unggul yang semula terbatas di enam kecamatan sentra pada 2017, kini telah berkembang menjadi 21 kecamatan pada 2021.
Adapun produksi durian Banyuwangi mencapai 14.754 ton per tahun dari 114.782 pohon yang tersebar di 1147 hektar (ha).
“Durian telah menjadi komoditas unggulan Banyuwangi, dan potensinya sangat besar. Saya juga mendorong warga untuk bisa menambah nilai ekonomi durian. Misalnya pengiriman ke luar kota dalam bentuk frozen food, ataupun mengolah limbah durian menjadi bahan pangan yang bergizi,” tambah Ipuk.