KOMPAS.com – Ajang Banyuwangi International Bicycle Motocross ( BMX) Competition 2019 yang digelar pada 26-27 Oktober 2019 mendapat penilaian excellent (luar biasa) dari Union Cycliste International ( UCI).
Salah satu utusan UCI Loyal Ma mengungkapkan, nilai excellent diberikan karena ajang tersebut memenuhi sejumlah kriteria, yakni penyelenggaraan lomba, peserta, hingga track di Sirkuit Muncar sebagai arena balap.
Selain itu, tahun 2019 ini banyak pebalap sepeda dengan kaliber sangat tinggi turut serta, baik di kelas men dan women.
“Sebab, saat ini Banyuwangi menggelar kelas Hors Class, yang membuat pebalap dunia jadi tertarik untuk mengikuti,” kata Ma.
Baca juga: Jadi Kampiun di Kejuaraan BMX Banyuwangi, Caroline Buchanan Buktikan Eksistensinya
Loyal Ma mengungkapka, UCI memilih Banyuwangi menggelar HC karena memiliki track bagus dan berkelas dunia.
“Sangat pantas untuk gelar HC dan bisa jadi venue pertandingan-pertandingan internasional ke depan,” kata Ma.
Untuk diketahui, Banyuwangi menjadi satu dari enam kota di Asia yang dipilih UCI menggelar kelas Hors Class (HC).
HC menjadi salah satu kelas bergengsi dikalangan atlet, sebab di level ini memiliki poin besar.
Melalui HC para pebalap memiliki kesempatan mendulang poin sebanyak-banyaknya agar bisa lolos ke ajang Olimpiade 2020 mendatang.
Baca juga: Juara Pertama Kompetisi BMX Internasional di Banyuwangi 2019 Incar Olimpiade Tokyo 2020
Management Board Member UCI, Amarjit Singh memberikan pujian serupa. Menurutnya, Banyuwangi International BMX Competition terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Bukan hanya road (lewat International Tour de Banyuwangi Ijen) tapi juga meningkatkan event BMX dari C1 ke Hors Class. Jelas ini membanggakan," kata dia.
Menurut Amarjit, peningkatan itu menunjukan komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mendorong pengembangan balap sepeda di Indonesia.
Selain dari UCI, apresiasi positif datang pula dari para peserta. Salah satunya Amanda Carr, atlet BMX asal Thailand.
Amanda yang finish diposisi keempat kategori Elite Women itu mengaku, telah dua kali mengikuti gelaran Banyuwangi International BMX.
Baca juga: Banyuwangi International BMX 2019 Menyita Perhatian Dunia, Ini Penyebabnya
“Saya melihat perkembangan yang semakin baik dari tahun sebelumnya. Pertandingannya terorganisasi dengaan sangat baik, panitianya sangat membantu, transportasinya bagus, pertandingannya bagus," puji Amanda.
Dia pun merasa senang bisa bertanding di Banyuwangi dan akan menjadikan ajang tersebut agenda pertandingan rutin tahunannya.
"Tak hanya itu, saya akan kembali ke sini untuk berlibur,” kata Amanda dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/10/2019).
Hal senada diungkapkan Domenica Azuero, pebalap BMX asal Ekuador yang finish di urutan ke-8 kategori Elite Women.
Meski baru pertama kali ikut kompetisi BMX di Banyuwangi, dia sangat puas dengan penyelenggaraan lomba tersebut.
“Panitia lokal menyambut kami dengan ramah. Kami belum pernah mendapat penyambutan semacam ini di lomba BMX manapun di seluruh dunia, sehingga kami sangat nyaman di sini,” ucap Domenica.