KOMPAS.com – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, saat ini Banyuwangi sangat membutuhkan bantuan pemadaman dari udara untuk mengatasi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ijen.
Pemadaman udara itu dibutuhkan karena terdapat beberapa titik api yang cukup sulit dijangkau dengan mobil pemadam kebakaran biasa.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meminta bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara resmi melalui surat tertulis untuk dikirimkan armada udara helikopter water bombing guna mengatasi kebakaran di Gunung Ranti dan Merapi, di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ijen.
“Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan hujan di Banyuwangi baru terjadi pada akhir November 2019. Jadi, penyemprotan ini sifatnya mendesak," ujar Anas.
Baca juga: Kebakaran Hutan, 4 Pendaki Terjebak di Gunung Ranti Banyuwangi
Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi telah mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk melakukan penyemprotan di sejumlah titik sejak Minggu (20/10/2019).
Sejumlah jalur telah disiram air untuk melokalisasi kebakaran agar tidak merembet. Namun, mobil pemadam tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran yang letaknya cukup dalam dan lebih tinggi.
Sebagai informasi, kebakaran di kawasan Gunung Ijen bermula dari kebakaran hutan di Gunung Ranti yang lokasinya bersebelahan. Kebakaran pun kemudian meluas ke kawasan Gunung Merapi Ungup-Ungup.
Meskipun titik kebakaran mulai berkurang, Anas tetap memperingatkan seluruh pihak, bahwa kebarakan di Gunung Ijen masih memiliki potensi meluas.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Ranti dan Jalur Ijen Masih Ditutup
"Kami mendapatkan informasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), sebenarnya kebakaran cemara gunung merupakan siklus rutin tahunan yang biasanya terkontrol. Namun karena kemarin ada badai angin cukup besar, kebakaran menjadi sporadis meluas," jelasnya.
Anas menjelaskan, karena kebakaran itu Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ijen ditutup sementara untuk kunjungan maupun pendakian sejak Minggu (20/10/2019). Penutupan ini dilakukan sampai kondisi dinyatakan aman.
"Meskipun kondisi kebahayaan sudah tidak ada, berdasaran rekomendasi BKSDA kawasan ini belum bisa dibuka. Dilihat perkembangannya besok nanti akan dievaluasi lagi," terang Anas
Hal tersebut disampaikan Anas saat meninjau lokasi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ijen Banyuwangi, Selasa (22/10/2019).
Baca juga: Gunung Ijen Ditutup, Gunung Raung Bisa Jadi Alternatif Pendakian
Selain meninjau lokasi kebakaran hutan Paltuding, Anas juga melihat langsung tempat penimbangan belerang para penambang yang ikut terbakar.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram menjelaskan, BPPD juga melakukan beberapa upaya guna mencegah kebakaran meluas hingga ke areal persawahan milik masyarakat.
Adapun BPPD membuat sekat-sekat agar api tidak merembet ke areal pertanian penduduk di sisi utara dan barat kawasan Ijen, yakni di kawasan perkebunan Pasewaran, Kecamatan Kalipuro.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa agar warga Pasewaran mulai mengantisipasi meluasnya spot api ke wilayahnya. Semoga tidak sampai meluas ke sana,” harap Eka.