KOMPAS.com - Nama Temu Misti sudah tidak asing lagi di dunia seni tari Indonesia. Perempuan berusia 66 tahun ini merupakan salah satu maestro seni Tari Gandrung, kesenian khas Banyuwangi, Jawa Timur.
Temu telah menggeluti Tari Gandrung sejak usia 15 tahun. Jenis Gandrung yang digelutinya adalah Gandrung Terob, yaitu menari sekaligus menembang semalam suntuk.
Tak hanya tampil di dalam negeri, dia pun kerap diundang tampil ke berbagai negara, seperti ajang pameran buku terbesar dunia Frankfurt Bookfair, Jerman.
Di usianya senjanya kini, Temu masih menekuni Tari Gandrung dan mengajar puluhan murid di sanggar seni “Sopo Ngiro” miliknya.
Baca juga: Festival Gandrung Sewu Jadi Momentum Seniman Muda di Banyuwangi Unjuk Gigi
Dedikasinya tersebut kemudian menjadi inspirasi bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk terus melestarikan Tari Gandrung.
Salah satunya melalui Festival Gandrung Sewu, yakni sebuah ajang tahunan pertunjukan tari kolosal yang melibatkan lebih dari seribu penari.
Festival yang diselenggarakan sejak 2011 itu akan kembali digelar untuk ke-8 kalinya di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Sabtu (12/10/2019).
Satu hari menjelang acara, Jumat (11/10/2019), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi maestro penari Gandrung Temu Misti, di rumahnya di Desa Adat Kemiren.
Baca juga: 1.300 Penari Berlatih Keras Jelang Pertunjukan Tari Gandrung Sewu
Kehadiran Anas itu disambut sumringah Temu Misti yang berdiri di pintu masuk rumahnya. Temu mempersilakan Anas duduk di serambi depan, yang juga difungsikan sebagai sanggar tari.
”Bu Temu pripun kabare (bagaimana kabarnya)? Wah, kelihatan segar dan sehat ya,” ucap Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (11/10/2019).
Di sela-sela pertemuan itu, Anas menyampaikan terima kasih atas dedikasi Temu dalam melestarikan Tari Gandrung, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak-Benda Indonesia.
“Kami bangga memiliki Bu Temu yang tak pernah lelah dan bosan menguri-uri kesenian Gandrung. Festival Gandrung Sewu juga terinspirasi dari semangat Bu Temu,” ujar Anas.
Baca juga: Ribuan Penari Akan Bawakan Tari Gandrung di Festival Banyuwangi
Tak lupa, Anas juga menyampaikan salam dari Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri untuk Temu, yang dititipkan kepada dirinya.
“Bu Mega membaca kisah Bu Temu dari salah satu koran nasional. Lalu saat bertemu saya, beliau secara khusus menitipkan salam dan minta tolong agar dicek kondisi kesehatannya,” paparnya.
Anas mengatakan, Megawati menaruh perhatian besar pada kemajuan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Menurutnya, Megawati mengapresiasi dedikasi para maestro seni-budaya di berbagai daerah, termasuk Temu Misti.
“Bu Mega juga berpesan agar Tari Gandrung terus diletarikan. Karena seni dan budaya menjadi magnet yang bisa memunculkan semangat gotong royong dan menyatukan rakyat,” imbuh Anas.
Untuk diketahui, Festival Gandrung Sewu akan diikuti lebih dari 1.300 pelaku seni. Tahun ini, tema yang diusung adalah ”Panji-Panji Sunangkoro”, yang dibalut dalam sendratari berkisah perjuangan heroik rakyat Bumi Blambangan melawan kolonialisme Belanda.