BANYUWANGI, KOMPAS.com- The Initiative Institute merilis hasil survei terbaru pemilihan Gubernur Jawa Timur. Ketidakpastian Tri Rismaharini berlaga dalam pilkada Jawa Timur menyebabkan pemilihnya beralih ke Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Direktur The Initiative Institute Airlangga Pribadi mengatakan, empat tokoh masih mendominasi survei pilkada Jawa Timur, yaitu Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ( Gus Ipul), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Tiga nama mendominasi posisi calon gubernur, yaitu Gus Ipul, Bu Khofifah, dan Bu Risma. Kalau Azwar Anas, namanya muncul kuat di posisi calon wakil gubernur," kata Airlangga dalam jumpa pers di Surabaya, kemarin (20/7/2017).
Survei popularitas dan elektabilitas itu digelar pada 15-30 Juni 2017 di 114 desa/kelurahan di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur dengan jumlah responden 1140 orang. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dan margin of error 3,2 persen.
Khofifah masih unggul dalam survei popularitas dengan perolehan 91,10 persen. Gus Ipul berada di peringkat kedua dengan 88,40 persen. Posisi selanjutnya, Risma 68,10 persen dan Azwar Anas 14,80 persen.
Sementara, Gus Ipul unggul dalam survei elektabilitas atau tingkat keterpilihan dengan perolehan 44,6 persen. Khofifah menempati urutan kedua dengan 37,3 persen. Sedangkan, Risma 18,1 persen dan Anas 4,4 persen.
Berdasarkan hasil survei tersebut, hanya Risma yang mengalami penurunan. Padahal dalam survei The Initiative Institute pada September 2016 hingga Februari 2017, tingkat keterpilihan Risma mencapai 32 persen. Penurunan itu, imbuh Airlangga, karena Risma menyatakan belum atau tidak ingin maju.
Pemilih Risma potensial mengalihkan dukungan ke Azwar Anas sebab tipe pemilihnya hampir sama. Pemilih Risma maupun Azwar Anas mayoritas pemilih pemula, anak muda, dan kalangan profesional yang mempertimbangkan kinerja calon pemimpin.
”Ini menarik, jika Bu Risma tidak maju, ceruk pasarnya akan tersedot ke Anas karena tipe pemilihnya hampir sama. Nah di sisi lain, nama Anas kan muncul sebagai cawagub, kalau dia maju cawagub, pemilih Risma akan ke dia sehingga memperkuat cagubnya," ujarnya.
Azwar Anas memang menempati posisi tertinggi dalam survei elektabilitas calon wakil gubernur. Anas meraih 34,35 persen. Selanjutnya, Musyaffa Noer dan Budi Sulistyo masing-masing meraih 19 persen.
”Di posisi cagub, jarak nomor Gus Ipul dan Khofifah hanya satu digit, cukup ketat. Tapi di posisi cawagub, marjin para tokohnya lebar, tembus dua digit,” ujar doktor politik dari Murdoch University, Australia ini.
Pemilihan Gubernur Jawa Timur layak disebut Star Wars atau perang bintang. Nama-nama yang selalu mendominasi survei adalah tokoh yang dikenal berprestasi pada jabatannya masing-masing.
Namun, dari seluruh tokoh itu, hanya Gus Ipul yang diketahui secara terbuka menyatakan keinginannya untuk maju pada pemilihan Gubernur Jawa Timur. Sementara, tokoh lain masih enggan bicara secara tegas tentang Pilkada Jawa Timur, seperti yang dilakukan Risma.
Azwar Anas diketahui sudah masuk dalam penjaringan calon Wakil Gubernur Jawa Timur melalui PDIP. Hingga kini, ia masih ingin fokus bekerja membangun Banyuwangi. Anas memasrahkan hasil penjaringan di internal PDIP kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sampai sekarang masih sama, Saya masih terus bekerja untuk Banyuwangi. Melakukan inovasi-inovasi dan perbaikan di sejumlah sektor," kata Anas usai menerima kunjungan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan seperti dikutip dari Kompas.com, Jum'at (14/7/2017). (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)