BANYUWANGI, KOMPAS.com - Wanita Paramitha Kencana, gedung pertunjukkan yang sederhana itu tak menyurutkan tiga puluh remaja untuk memberikan pengalaman mewah kepada penonton di hadapan mereka.
Selama satu setengah jam, mereka bergerak lincah, menari memainkan lakon 'Kursi-kursi'. Para remaja itu berkolaborasi langsung dengan Punjulismu Wardoyo dan Tjatur Pramukho Shakti yang sudah berpengalaman di dunia teater Banyuwangi.
Setelah itu, yang tak kalah menarik adalah penampilan Didi Nini Towok. Sang maestro tari Indonesia ini berkolaborasi langsung dengan Mbok Temu, seniman tari gandrung khas Banyuwangi.
Sejatinya, ini adalah satu kesempatan langka mempertemukan dua seniman hebat di bidangnya masing-masing. Mereka membawakan tari perpaduan tradisi dan kontemporer berjudul 'Ref(using)'.
Sejak Jumat (19/5/2017) sore sebelum pertunjukkan itu dimulai, gedung Wanita Paramitha Kencana di sisi timur Taman Blambang Banyuwangi memang sudah tampak sibuk. Beberapa orang terlihat hilir mudik mencari tempat sesuai yang diinginkan.
Jumat malam itu memang hari pertama digelarnya Srawung Seni 2017. Acara yang diinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif RI dan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Banyuwangi itu digelar tiga hari berturut-turut hingga Minggu (21/5/2017).
Berbagai acara menghiasi pergelaran seni yang mempertemukan pelaku seni dengan para ahli di bidangnya. Sebuah ajang konsolidasi antarpelaku kesenian di Banyuwangi, selain juga sebagai media promosi seni budaya Banyuwangi.
"Srawung Seni dimaksudkan untuk melestarikan budaya Banyuwangi dan juga sebagai sarana memasarkan pariwisata Banyuwangi. Acara juga diharapkan menjadi konsolidasi para budayawan dan pelaku baik di Banyuwangi maupun di luar Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar.
Di acara inilah, lanjut Anas, budayawan dan pelaku seni punya kesempatan berkolaborasi langsung dengan para pelaku seni yang kiprahnya sudah mendunia. Tak tanggung-tanggung, tokoh sekelas Didi Nini Towok pun hadir di sana.
Lebih lanjut, Bupati Banyuwangi berharap acara ini akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi yang ingin menikmati budaya sekaligus mendapatkan pengalaman mewah dari kesenian tradisi dan modern yang berjalan beriringan.
Kabupaten yang gencar mempromosikan Majestic Banyuwangi ini memang sedang menggenjot sektor pariwisata sebagai andalan.
"Melihat antusiasme penonton yang hadir, bukan tidak mungkin Banyuwangi akan menelurkan sejumlah seniman yang tak gugup menyelaraskan antara seni tradisi dan modern," kata Anas.