KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengajak masyarakat menggemari konsumsi ikan. Pasalnya, ikan memiliki banyak nutrisi dan omega 3 yang baik untuk tumbuh kembang anak.
"Kami mendorong masyarakat gemar memakan ikan. Ini menjadi sebuah langkah memasyarakatkan makan ikan," ujarnya dalam siaran persnya, Senin (8/7/2024).
Hal tersebut dikatakan Al Muktabar usai mengikuti kegiatan panen ikan nila merah pada bioflok di halaman Gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Jumat (5/7/2024).
Al Muktabar mengatakan, ikan memiliki banyak nuttisi dan omega 3 sehingga dapat membantu pemenuhan gizi dan baik untuk anak-anak stunting.
"Ikan dapat dikelola dengan macam-macam, mulai dari dibakar, digoreng, maupun dijadikan sebagai abon. Bahkan PKK Provinsi Banten telah membuat abon ikan sebagai upaya penanganan stunting," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur Al Muktabar Canangkan Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting Provinsi Banten
Lebih lanjut, Al Muktabar menyampaikan, Provinsi Banten merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar penghasil ikan.
Untuk itu, dia berharap potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, terutama dalam mendukung tumbuh kembang anak.
"Banten sangat potensial sebagai daerah penghasil ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar," ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Banten Tine Al Muktabar menyampaikan, pihaknya memiliki program untuk mendukung gemar makan ikan.
"Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, ayo kita berikan anak dengan olahan ikan yang bernutrisi dan penuh dengan omega 3," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Tine juga mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk membudidayakan ikan, baik menggunakan sistem bioflok maupun yang lain.
Baca juga: Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah
"Sebetulnya PKK telah menginisiasi budi daya ikan menggunakan drum. Jadi, tidak hanya menggunakan bioflok yang besar saja, bisa juga menggunakan drum. Itu sudah dilakukan sejak 2023," jelasnya. (ADV)