KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar melakukan groundbreaking pembangunan gedung Kantor Pusat PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten) di Jalan Veteran Nomor 4 Cipare, Kota Serang, Jumat, (14/6/2024).
Seremoni peletakan batu pertama tersebut juga dihadiri oleh jajaran komisaris dan direksi Bank Banten, forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh masyarakat, serta tokoh penggagas pendirian Provinsi Banten.
Dengan pembangunan kantor pusat yang strategis itu, Al Muktabar berharap operasional Bank Banten dapat meningkat dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Salah satunya melalui akses pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Banten.
Bank Banten akan mengambil peran penuh dalam aktivitas ekonomi di Banten, termasuk dalam pengembangan usaha masyarakat, pembangunan, dan pengelolaan sumber daya alam (SDA). Keseluruhan aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat
“Itulah yang dicita-citakan oleh para sesepuh kita dulu, para penggagas pendirian Provinsi Banten. Ini perjuangan kita bersama,” ujar Al Muktabar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).
Ia menegaskan bahwa Bank Banten memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan pengelolaan rekening kas umum daerah (RKUD) dan dapat berperan aktif dalam pengembangan SDA serta infrastruktur, baik yang didukung oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) maupun anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Al Muktabar mengungkapkan bahwa saat ini Provinsi Banten menjadi daerah yang tengah berkembang dan mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun dunia usaha.
Baca juga: Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...
“Oleh karena itu, untuk mempertahankan identitas Banten, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membaginya menjadi dua wilayah utama, Banten Utara akan dikembangkan sebagai wilayah industri, sementara wilayah selatan akan tetap dijaga sebagai kawasan agraris.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Rodi Judo Dahoro menyambut baik penyertaan modal dari Pemprov Banten melalui mekanisme Inbreng atas aset yang akan dijadikan Kantor Pusat Bank Banten.
Bank Banten, sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) milik Provinsi Banten mendapatkan dukungan penuh.
"Dengan hadirnya Kantor Pusat Bank Banten di Serang melengkapi layanan kami yang sudah ada di Serang melalui Kantor Cabang Khusus (KCK) Serang, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kramatwatu, dan KCP Palima,” imbuh Rodi.
“Kami yakin kehadiran ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi Pemprov Banten, seluruh stakeholder, serta masyarakat Banten secara menyeluruh," sambungnya.
Baca juga: Cerita Warga Banten Kesulitan Air hingga Harus Mencuci di Sungai
Menurut Rodi, Inbreng merupakan wujud penyertaan modal berupa aset dan menunjukkan kepedulian Pemprov Banten sebagai pemilik Bank Banten.
Dengan adanya kantor pusat baru tersebut, kata dia, Bank Banten bertekad untuk meningkatkan layanan terbaiknya bagi Pemerintah Provinsi Banten dan seluruh masyarakat Banten.
"Kami yakin bisnis di wilayah Banten akan lebih terintegrasikan dengan baik, sesuai dengan aktivitas operasional yang semakin meningkat di Bank Banten, tetapi tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian perbankan dan good corporate governance (GCG)," tutur Rodi.
Baca juga: OJK Sebut Kredit Perbankan Mencapai Rp 7.310,7 Triliun per April 2024
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kadis PUPR) Arlan Marzan mengungkapkan bahwa pembangunan gedung Kantor Pusat Bank Banten merupakan salah satu program strategis daerah.
Gedung tersebut memiliki luas bangunan 3.940 meter persegi (m2) dan terletak di lahan seluas 6.017 m2.
"Untuk tahap awal, kami akan membangun tiga lantai. Namun, konstruksi gedung telah dipersiapkan untuk bisa diperluas hingga enam lantai di masa mendatang. Hal ini akan memudahkan pengembangan kantor tanpa memerlukan waktu lama dan biaya yang besar," jelasnya.
Arlan menambahkan bahwa pembiayaan pembangunan gedung tersebut berasal dari APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2024, dengan total anggaran sebesar Rp 22,64 miliar. Target penyelesaian pembangunan ini adalah delapan bulan ke depan. (ADV)