KOMPAS.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan beserta jajarannya menerima audiensi Aliansi Pokja Wartawan Pandeglang Bersatu (APWPB) di Kantor Dinas PUPR Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (20/3/2024).
Audiensi tersebut membahas mengenai proses konstruksi pemasangan beton tiang pancang atau sheet pile Tanjakan Bangangah yang berlokasi di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang.
Arlan memastikan, proses konstruksi yang tengah dilakukan berjalan dengan baik. Begitu juga dengan spesifikasi bahan-bahan yang digunakan.
Meskipun demikian, Arlan mengimbau kepada masyarakat yang melintas agar tetap berhati-hati, terlebih saat ini tanjakan masih dalam proses pemeliharaan sembilan tiang pancang atau sheet pile oleh pihak kontraktor.
Baca juga: Pemprov Banten Pastikan Tenaga Honorer Tetap Terima THR
“Kalaupun ada tiang pancang yang katanya ambruk, itu karena sedang dilakukan perbaikan dan alat-alat berat kami masih ada di atasnya, stand by. Jadi, bukan ambruk karena spesifikasi barangnya yang tidak sesuai atau karena bencana alam,” ujar Arlan melalui siaran persnya, Kamis (21/3/2024).
Kemudian, demi keamanan bersama, pihak kontraktor juga memasang rambu-rambu lalu lintas di sekitar tiang pancang sebagai bentuk pemberitahuan kepada pengendara yang melintas.
Arlan mengaku, pada Januari-Februari 2024, dirinya mendapat banyak masukan dari masyarakat berkaitan dengan posisi tiang pancang yang kurang simetris. Setelah itu, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi dan memeriksa semua tiang pancang yang sudah terpasang.
“Dari 210 tiang pancang itu, kami temukan ada sembilan tiang yang tidak simetris. Makanya, kami langsung perintahkan pihak kontraktor untuk memperbaiki dan membongkarnya,” ucap Arlan.
Baca juga: BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 4,57 Triliun untuk Ramadhan 2024
Arlan menargetkan proses pemeliharaan itu akan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 Hijriah. Mengingat, Tanjakan Bangangah merupakan jalur wisata menuju Pantai Carita dan sekitarnya.
Berkaitan dengan tidak adanya irigasi saluran air, Arlan menjelaskan, sejatinya saluran air itu ada. Hanya saja, karena keterbatasan lahan yang ada, saluran air dibuat membentuk huruf V yang terletak antara tiang pancang dengan sudut jalan.
“Pekerjaan itu kan kita tidak melakukan pelebaran lahan. Hanya memperbaiki tanjakan agar tidak terlalu curam dan akses masyarakat sekitar juga tidak terganggu. Termasuk juga akan membuat rambu-rambu agar pejalan kaki yang melintas tetap aman,” ucapnya.
Arlan menyebutkan, tiang-tiang pancang tersebut akan dipercantik dengan lukisan atau berbagai jenis mural dengan tema kekayaan atau ciri khas masyarakat setempat. Hal tersebut bertujuan agar Tanjakan Bangangah itu terlihat lebih indah dan tidak lagi mendapatkan kesan menyeramkan.
Baca juga: Pj Gubernur Banten Al Muktabar Hadiri Rakornas IKN
“Itu sudah kami koordinasikan dengan pimpinan. Nanti setelah ini selesai semua, baru itu akan kita lakukan,” tuturnya.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan PUPR Provinsi Banten Yuri Afromi menambahkan, ruas Jalan Mengger-Caringin termasuk dalam kategori jalan antarkota, bukan dalam kota.
“Jalur antarkota itu intensitas kendaraan yang melintas lebih tinggi dibandingkan dengan jalur dalam kota,” ungkap Yuri. (ADV)