KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan sejumlah capaian kinerja pembangunan yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam beberapa tahun terakhir.
Dia mengatakan, produk domestik regional bruto (PDRB) atau pengeluaran per kapita masyarakat di Banten tumbuh dengan cepat.
PDRB Banten sebesar Rp 13,03 juta pada 2007, lalu naik menjadi Rp 60,99 juta pada 2022.
“ Pertumbuhan ekonomi Banten pada 2023 ditargetkan pada kisaran 5,02 hingga 5,15 persen,” katanya.
Dia mengatakan itu di depan seluruh anggota dan pimpinan serta tamu undangan yang hadir pada Rapat Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Provinsi Banten, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Pj Gubernur Banten: Dalam 23 Tahun Investasi Terus Berkembang
“Namun, pada triwulan II-2023 sudah mengalami pertumbuhan sebesar 4,83 persen year-on-year (yoy). Artinya, target itu kita optimistis bisa capai, bahkan bisa melampaui,” katanya dalam siaran pers.
Al Muktabar menambahkan, kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Banten pada 2022 mengalami perbaikan.
Perbaikan itu ditandai dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 8,98 persen pada 2021 menjadi 7,97 persen pada 2023.
“Hal itu menunjukkan pemulihan aktivitas perekonomian yang berdampak pada penguatan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Selanjutnya, tingkat kemiskinan di Banten juga mengalami perbaikan. Tingkat kemiskinan sebesar 9,07 persen pada 2007 menjadi 6,17 persen pada Maret 2023.
Baca juga: Capaian Prestasi Banten Selama 23 Tahun Usai Berpisah dari Jabar
Capaian tersebut masih lebih baik dari tingkat kemiskinan nasional yang mencapai sebesar 9,36 persen.
Kemudian, gini ratio mencapai 0,370 pada 2007, lalu menjadi 0,368 pada 2023. Kondisi ini lebih baik dibandingkan kondisi ketimpangan nasional dengan gini ratio sebesar 0,388 poin.
Indeks pembangunan manusia (IPM) Banten juga konsisten naik, mulai dari 61,14 poin pada 2007, lalu meningkat jadi 73,32 poin pada 2022, dan 72,72 poin pada 2023.
“Capaian itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian IPM nasional yang sebesar 72.91 poin. Angka tersebut menempati peringkat delapan nasional,” ujar Al Muktabar.
Al Muktabar menambahkan, kondisi terkini Banten yang terdampak kekeringan akibat El Nino per 22 september 2023 mencapai 4.722 hektar (ha) atau 1,02 persen dari total luas tanam dengan luasan 463.613 ha.
Baca juga: Hadiri Tradisi Pengulasan Golok Ciomas, Al Muktabar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Banten
Dengan rincian kekeringan ringan 1.789 ha, kekeringan sedang 1.532 ha, kekeringan berat 887 ha, dan puso 514 ha.
Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten terus berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Berbagai langkah antisipasi yang dilakukan, seperti menyalurkan cadangan pangan pemerintah sebesar 214,99 ton beras yang bersumber dari dana insentif daerah sebesar 2.139,17 ton beras yang siap disalurkan apabila masyarakat sudah membutuhkan.
Pada hari yang sama, Al Muktabar mengajak semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan berpartisipasi dalam percepatan pembangunan Provinsi Banten.
Dia mengatakan, pada usia ke-23 tahun Provinsi Banten, pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten terus merajut kebersamaan.
Tujuannya adalah sebagai salah satu upaya mempercepat pembangunan Provinsi Banten.
"Ini kebersamaan kami. Jadi cerminnya dari kostum kami dan hal-hal lain yang kami selalu bersama dan terus bergandengan tangan, itulah Forkopimda," ungkapnya.
Dia mengatakan itu saat memimpin Upacara Peringatan HUT ke-23 Provinsi Banten di Lapangan Sekretaris Daerah (Setda )Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (4/10/2023).
Al Muktabar mengatakan, pihaknya telah melakukan banyak hal bersama Forkopimda Provinsi Banten dan menghasilkan beberapa capaian.
Dia menyebutkan, hal tersebut juga berkat dukungan dan peran stakeholder dan masyarakat Provinsi Banten.
Baca juga: DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni
"Banyak hal yang kami lakukan bersama guna mencapai tujuan bersama dan untuk beberapa hal yang belum maksimal. Kami akan terus tingkatkan bersama-sama," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Al Muktabar juga memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang berprestasi, baik perorangan maupun organisasi.
Dia juga mengajak sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Banten mengenakan baju warna putih dan jas berwarna hitam dengan motif daun hanjuang lengkap dengan ikat kepala untuk pria.
Para perempuan memakai kebaya encim warna krem, lengkap dengan kain batik bermotif telapak kerbau atau garuda.
Pakaian tersebut merupakan pakaian khas Banten yang kerap dikenakan saat acara atau peringatan hari besar di Provinsi Banten. Pemakaian pakaian ini telah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Banten Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pakaian Khas Banten.
Baca juga: Situ Kayu Antap Tangsel Dikuasai Swasta, Pemprov Banten Tempuh Jalur Hukum Terakhir
Tidak hanya itu, sejumlah Forkopimda Provinsi Banten yang hadir juga turut mengenakan pakaian khas Provinsi Banten tersebut.
Sementara itu, para peserta upacara Peringatan HUT ke-23 Provinsi Banten mengenakan pakaian adat khas Baduy. (ADV)