KOMPAS.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Provinsi Banten bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten berupaya mengatasi krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Lebak.
Kepala DPRKP Banten M Rachmat Rogianto mengatakan, pihaknya mengirimkan armada truk tangki untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
“Kami turut menyuplai bantuan air bersih untuk warga di Kabupaten Lebak. Kami berharap bantuan ini bisa meringankan warga di tengah kondisi cuaca seperti ini,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (11/9/2023).
Adapun fenomena El Nino menyebabkan cuaca panas sehingga menyebabkan kekeringan di Desa Cibuah, Desa Salaraja, dan Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung.
Sedikitnya, terdapat 600 kepala keluarga (KK) dari tiga desa tersebut yang terdampak kekeringan.
Baca juga: Upaya Pemprov Banten Kurangi Polusi Udara, Termasuk Ganjil Genap di Tangerang Raya
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat bahkan harus menempuh jarak 1 kilometer (km) dengan berjalan kaki untuk mencapai sumber sumur resapan demi mendapatkan air bersih.
Rachmat mengatakan, DPRKP terus berkoordinasi baik dengan BPBD maupun instansi lain untuk memberikan pelayanan kepada warga.
“Kami ingin warga tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih, sebab air sendiri merupakan sumber kehidupan,” tuturnya.
Dia juga mengimbau warga untuk melaporkan kepada DPRKP ataupun BPBD jika mengalami krisis air bersih.
Rachmat menyebutkan, pihaknya sudah menyiagakan armada air bersih yang siap memberikan bantuan kepada masyarakat saat dibutuhkan.
Baca juga: Setengah Juta Warga Banten Terjangkit ISPA, Salah Satunya karena Polusi
Lebih lanjut, Rachmat meminta warga, khususnya di permukiman padat penduduk, mewaspadai potensi kebakaran. Sebab, fenomena El Nino turut menyebabkan cuaca berangin kering.
“Kami meminta warga untuk selalu waspada. Jangan bakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan. Cuaca seperti ini sangatlah rawan akan timbulnya kebakaran, khususnya di pemukiman padat penduduk,” ujarnya. (ADV)