Kompas.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menggelar Lokakarya Penanganan Stunting Terpadu secara hibrida di Gedung Negara Provinsi Banten, Serang, Sabtu (6/5/2023).
Kegiatan tersebut dilakukan guna menekan angka tengkes atau stunting di Provinsi Banten sekaligus merayakan dies natalis ke-73 FKUI.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, lokakarya tersebut dihadiri oleh jajaran pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Adapun agenda acara terdiri dari penyampaian materi, pengenalan kasus, serta workshop kasus tengkes.
"Mudah-mudahan, kolaborasi ini bisa membantu kita dalam menekan angka stunting di Provinsi Banten sesuai target yang ditentukan," ujar Virgojanti melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (7/5/2023).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa upaya menekan angka tengkes tetap membutuhkan kolaborasi dengan seluruh pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun pemangku kepentingan terkait lainnya.
"Jadi, banyak sekali pihak-pihak yang harus terlibat. Tentunya, melalui kolaborasi antara FKUI dan profesi di Banten ini, saya berharap apa yang kami sepakati dan jadikan komitmen ini bisa lebih cepat terealisasi," katanya.
Senada dengan Virgojanti, Dekan Fakultas Kedokteran FKUI Ari Fahrial Syam juga menegaskan bahwa pencegahan tengkes perlu dilakukan bersama seluruh pihak, termasuk para dokter yang bertugas atau berdomisili area Banten.
"Ada peran dokter dan kader untuk mendeteksi dan mengantisipasi kasus tengkes," tandasnya.
Di samping itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Banten yang telah mendukung kegiatan ini. Ia berharap, kerja sama ini dapat membawa hasil positif, khususnya dalam penanganan stunting.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Banten atas kerja sama yang terlaksana dengan baik," ujarnya. (ADV)