KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten M Tranggono mengungkapkan, pihaknya akan terus melaksanakan enam langkah untuk mengendalikan laju inflasi daerah.
Enam langkah tersebut, yaitu operasi pasar terjadwal, pemantauan harga dan distributor, kerja sama dengan antardaerah, gerakan menanam, merealisasikan bantuan tidak terduga (BTT), dan dukungan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengoptimalkan operasi pasar terjadwal untuk menghadapi bulan Ramadhan. (Operasi ini dilakukan melalui) koordinasi dengan pemerintah kabupaten atau kota,” ucap Tranggono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Hal itu dia sampaikan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakoor) Pengendalian Inflasi secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Senin (6/3/2023). Rakoor ini dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) M Tito Karnavian.
Baca juga: Profesor Marsuki DEA Apresiasi Kinerja Danny Pomanto Tekan Inflasi di Makassar
Tranggono mengungkapkan, operasi pasar terjadwal juga berkaitan dengan sidak pasar.
Selain operasi pasar, Pemprov Banten akan tanggap mengidentifikasi daerah yang memiliki potensi besar untuk kerja sama antardaerah (KAD).
“Identifikasi masih berkaitan pula dengan gerakan menanam atau penanaman intensif,” jelas Tranggono.
Hal tersebut, lanjut dia, dilakukan untuk meningkatkan koordinasi data secara lebih baik, sehingga pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan secara tepat.
Sebagai upaya lebih lanjut, Tranggono mengatakan bahwa pihaknya telah memanfaatkan sumber daya yang ada.
Baca juga: BI Proyeksi Inflasi Semester I 2023 di Atas 5 Persen, Ini Upaya Meredamnya
“(Pemprov Banten) memanfaatkan juga bantuan transportasi, seperti yang pernah kami lakukan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) ke Pulau Tunda dan Pulau Panjang untuk membawa bantuan dan sebagainya,” imbuhnya.
Selain itu, Tranggono juga menekankan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, serta Dinas Pertanian Provinsi Banten untuk menghitung persediaan pangan Provinsi Banten.
Tranggono mengatakan, angka inflasi Provinsi Banten menjelang Ramadhan menjadi 5,12 persen.
Baca juga: Upaya Bupati Marwan Kelola Sumber Daya Alam Sukabumi Guna Kesejahteraan Masyarakat
Persentase tersebut, kata dia, masih berada di bawah angka inflasi nasional 5,47 persen. Bahkan, angka inflasi Kota Tangerang sendiri berada di angka 4,6 persen.
“Untuk mencukupi (persentase angka inflasi Provinsi Banten), pemerintah pusat telah mengarahkan beberapa hal, di antaranya perlindungan stok serta melakukan sinergi dengan daerah lain,” imbuh Tranggono. (ADV)