Jalur Pedestrian Semarang Kian Cantik dan Bersih

Kompas.com - 29/06/2017, 13:18 WIB
Kota Semarang menata sejumlah pedestrian agar lebih manusiawi dan bersih. Trotoar yang semula lebarnya hanya 1,5 meter kini diperlebar menjadi dua meter. Material trotoar yang awalnya paving block pun diubah menjadi keramik yang dilengkapi dengan jalur bagi penyandang tunanetra.NAZAR NURDIN/KOMPAS.com Kota Semarang menata sejumlah pedestrian agar lebih manusiawi dan bersih. Trotoar yang semula lebarnya hanya 1,5 meter kini diperlebar menjadi dua meter. Material trotoar yang awalnya paving block pun diubah menjadi keramik yang dilengkapi dengan jalur bagi penyandang tunanetra.

SEMARANG, KOMPAS.com - Wajah Kota Semarang terus berubah. Kawasan-kawasan yang dulunya kumuh dan tidak tertata, kini dipoles menjadi bersih nan cantik.

Perubahan paling menyolok tampak di sepanjang pedestrian. Akses pejalan kaki diperbanyak. Akses penyandang disabilitas pun dibangun.

Untuk menambah kenyamanan bagi pejalan kaki, sejumlah bangku dipasang di tepi trotoar. Pedestarian pun menjadi tempat baru untuk berkumpul dan berswafoto bersama.

Di Jalan Imam Bonjol, Semarang, akses pejalan kaki diperlebar. Trotoar yang dulunya hanya selebar 1,5 meter dengan paving block ditambah hingga dua meter dengan lantai keramik. Sejumlah pernak-pernik seperti bola, bangku hingga taman vertikal berupa dinding hias berjejer di situ.

Wajah pedestrian yang kian cantik juga bisa dijumpai di Jalan Piere Tendean, Jalan Kelud Raya, Jalan Taman Diponegoro, Jalan Watugunung IV Krapyak, Jalan Ronggolawe Gisikdrono, Jalan Pekunden Semarang, Jalan Siranda, Jalan Citarum Tengah, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Madukoro Raya.

Sejumlah wilayah juga dibenahi dengan program kampung tematik. Wajah kampung diubah dengan sentuhan seni. Di Kampung Rejomulyo 02/04, Kampung Gedawang Banyumanik RT 05/10 , Bugen Lor Bangetayu Pedurungan, Kampung Jawi Kalialang, serta Kampung Batik Semarang.

Warga yang kampungnya tak kebagian program kampung tematik juga tak tinggal diam. Mereka mempercantik kawasan tempat tinggalnya. Menata dan mewarnai tembok dengan cat aneka warna dilakukan secara swadaya. Pemandangan itu terlihat di Kampung Pemetesan, Jalan Pekojan, Semarang dan Kampung Batik Tengah RT 02 Kelurahan Rejomulyo, Semarang Timur.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, perubahan wajah kota itu tak lepas dari komitmen untuk mempertahankan Piala Adipura yang diperoleh sejak 2012.

Semarang, kata Hendrar, serius menjalankan program gerakan 'Semarang Obah.' Gerakan itu untuk mengatasi vandalisme di sejumlah sarana publik. Masyarakat pun diajak untuk aktif menjaga keindahan wajah Kota Semarang.

"Kami bersyukur, tahun 2017 ini wajah Kota Semarang semakin bersih dan mulai menampakan perubahan yang nyata," kata Hendrar.

Wali Kota mengapresiasi petugas kebersihan kota. Pada 2016, petugas penyapu jalan di Semarang berjumlah 364 personil.

Jumlah penyapu jalan itu dinilai belum cukup. Namun, peran para penyapu jalan amat penting untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan kecantikan kota.

"Itu mendorong pembangunan kultur kebersihan di masyarakat," ungkap pria yang pernah dinobatkan sebagai Walikota Terbaik Dunia dalam ajang internasional, Socrates Award, di Itali pada tahun 2014 ini.

"Konsep saya adalah mengubah infrastruktur untuk merubah kultur. Jika tempatnya sudah ditata dan dibersihkan, masak iya enggak risih kalau buang sampah sembarangan," ujarnya. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)


Terkini Lainnya
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude
Semarang
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang
Semarang
Jalan Kaligawe Banjir Lagi, Pemkot Semarang Gencarkan Pompanisasi
Jalan Kaligawe Banjir Lagi, Pemkot Semarang Gencarkan Pompanisasi
Semarang
Perumahan Permata Puri Amblas, Pengembang Diminta Bertanggung Jawab
Perumahan Permata Puri Amblas, Pengembang Diminta Bertanggung Jawab
Semarang
Harga Kebutuhan Pokok di Semarang Relatif Aman Jelang Lebaran, Mbak Ita: Jangan “Mremo”
Harga Kebutuhan Pokok di Semarang Relatif Aman Jelang Lebaran, Mbak Ita: Jangan “Mremo”
Semarang
Pemkot Semarang Siapkan 7 Bus untuk Mudik Gratis Warganya yang Merantau di Jakarta
Pemkot Semarang Siapkan 7 Bus untuk Mudik Gratis Warganya yang Merantau di Jakarta
Semarang
Lewat
Lewat "Tebus Paket Suka-suka", Warga Terdampak Banjir Semarang Beli Bahan Pokok Bayar Seikhlasnya
Semarang
Angka IHK Capai 105,44, Semarang Jadi Kota dengan Inflasi Terendah Se-Jateng
Angka IHK Capai 105,44, Semarang Jadi Kota dengan Inflasi Terendah Se-Jateng
Semarang
Pemkot Semarang dan BI Jateng Gelar Bazar Ramadhan, Paket Sembako Rp 150.000 Dihargai Rp 50.000
Pemkot Semarang dan BI Jateng Gelar Bazar Ramadhan, Paket Sembako Rp 150.000 Dihargai Rp 50.000
Semarang
Jelang Lebaran, Pemkot Semarang Gelar Bazar Ramadhan dan Tebus Sembako Murah
Jelang Lebaran, Pemkot Semarang Gelar Bazar Ramadhan dan Tebus Sembako Murah
Semarang
Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam
Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam
Semarang
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 
Semarang
Melalui Kegiatan Bimbingan Mental, Ketua TP-PKK Kota Semarang Tegaskan Pentingnya Karakter dan Moralitas
Melalui Kegiatan Bimbingan Mental, Ketua TP-PKK Kota Semarang Tegaskan Pentingnya Karakter dan Moralitas
Semarang
Di Hadapan DPRD, Mbak Ita Paparkan Sejumlah Prestasi Pemkot Semarang Sepanjang 2023
Di Hadapan DPRD, Mbak Ita Paparkan Sejumlah Prestasi Pemkot Semarang Sepanjang 2023
Semarang
Siapkan THR untuk ASN, Mbak Ita: Semoga Jadi Stimulan Ekonomi Kota Semarang
Siapkan THR untuk ASN, Mbak Ita: Semoga Jadi Stimulan Ekonomi Kota Semarang
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke