KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau biasa disapa Mbak Ita berhasil meraih gelar Doktor (S3) Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4.00 atau summa cum laude.
Mbak Ita pun mengikuti prosesi wisuda ke-174 Undip yang bertempat di Gedung Muladi Dome Tembalang Semarang, Kamis (25/4/2024).
Ia mengaku, mendapatkan gelar tersebut bukanlah perkara mudah. Sebab, ia harus memilah dan memilih dalam menentukan skala prioritas hidup yang harus segera dikerjakan.
"Tentunya ada skala prioritas, kalau bekerja tentu prioritas utama pekerjaan. Kemudian prioritas kedua, sekolah dan rumah tangga kalau sudah menikah. Sedangkan jika ingin cepat selesai tapi masih mau bersenang-senang dan berkumpul bersama teman, itu bisa dikurangi dulu mainnya,” ujar Mbak Ita dalam siaran persnya, Jumat (26/4/2024).
Baca juga: Bangun Minat Baca Anak, BINUS SCHOOL Semarang Hadirkan Festival Membaca 1000 Buku
"Jadi kadang-kadang hilang mainnya 'dolannya', mungkin juga kurang tidurnya. Kita harus bisa membagi pada saat jam kerja. Tetapi saat malam atau sore, saat tidak ada pekerjaan kita bisa mengerjakan disertasi," lanjutnya.
Selain itu, Mbak Ita juga menyebut, jika mendapat koreksi dari promotor, sesegera mungkin dikerjakan.
Ia juga mengajak para mahasiswa yang sedang berjuang untuk sering membaca referensi termasuk membaca jurnal dan membuat jurnal.
Dia pun mengaku tidak malu untuk bertanya kepada para staf, jajaran, maupun senior, dan dosen jika terdapat hal yang tidak diketahui.
"Di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ini kan banyak contohnya, seperti Mas Safrinal, doktor ahli lingkungan. Saat saya mengambil disertasi terkait Kota Lama Semarang. Beliau yang doktor ahli lingkungan sangat membantu. Tidak perlu malu untuk belajar dengan teman maupun staf kita atau eselon II," ujar Mbak Ita.
Baca juga: Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang
"Saya bahkan tidak malu belajar dari Pak Bambang Pramusinto. Walaupun beliau kepala dinas atau jajaran saya,tapi beliau lebih senior dari saya kalau urusan doktor atau pendidikan. Jangan merasa kita yang paling pinter," lanjutnya.