KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah (Jageng) menggelar kegiatan Bazar Ramadhan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Balai Kota Semarang pada Senin (1/4/2024) hingga Selasa (2/4/2024).
Kegiatan bazar Ramadhan Kota Semarang yang digelar menjelang Idul Fitri 2024 dan diikuti 60 usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini juga menyediakan program Tebus Murah Paket Sembako dengan total 3.387 paket.
Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kegiatan GPM sekaligus Tebus Murah Paket Sembako itu berlangsung satu hari ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat dalam mencari kebutuhan Lebaran.
Dia menyebutkan, kegiatan Tebus Murah Paket Sembako itu ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah. Mereka hanya perlu menebus paket sembako seharga Rp 150.000 dengan hanya Rp 50.000 per paket.
Baca juga: Siapkan THR untuk ASN, Mbak Ita: Semoga Jadi Stimulan Ekonomi Kota Semarang
“Tetapi, yang lainnya dijual dengan harga rata-rata ada di bawah harga pasar, seperti daging, ada selisih sampai Rp 15.000. Minyak goreng juga selisih sampai Rp 3.000-Rp 4.000," katanya dalam siaran pers.
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menyatakan, bazar itu memudahkan dan membantu masyarakat untuk bisa belanja menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kami berharap ini merupakan salah satu stimulan untuk membantu masyarakat cukupi kebutuhan Lebaran," jelasnya.
Tak hanya bazar di Balai Kota Semarang, Pemkot Semarang juga berencana menggelar Tebus Suka-Suka dengan membayar 2,5 kilogram (kg) beras dan membayar sukarela.
Kegiatan Tebus Suka-Suka tersebut akan dilakukan di tiga kecamatan yang terdampak banjir di Kota Semarang.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Pokok Warga Terdampak Banjir di Semarang, Mbak Ita Pastikan Gizi Mereka Tercukupi
Mbak Ita mencontohkan, terdapat beras dari Yayasan Sam Poo Kong yang dikumpulkan dari para pegawai negeri sipil (PNS).
“Kami menghimpun beras, nanti dibagikan di tiga kecamatan termasuk Korpri untuk bisa Tebus Suka-Suka. Jadi mau bayar Rp 10.000 atau Rp 1.000 atau Rp 5.000 atau berapa pun lah mereka mampu," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana meminta pemerintah kota dan kabupaten se- Jateng untuk menjaga kestabilan harga atau inflasi di wilayahnya.
Bekerja sama dengan BI, sejumlah wilayah di Jateng menggelar pasar murah serentak.
"Kami harapkan inflasi kita di bulan ini terjadi penurunan. Hasil yang disampaikan ibu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, yang menyatakan bahwa inflasi di Jateng berada di bawah,” katanya.
Baca juga: Di Hadapan DPRD, Mbak Ita Paparkan Sejumlah Prestasi Pemkot Semarang Sepanjang 2023
Nana mengatakan, pada April ini pihaknya memerhatikan inflasi bisa turun. Namun, harga kebutuhan pokok bisa naik kembali karena kadang ada kelalaian.
“Saya minta untuk terus menjaga harga di pasaran agar tidak melonjak signifikan," paparnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng Rahmat Dwisaputra menyampaikan, kenaikan harga terpantau di komoditas gula pasir, cabai, bawang merah terjadi di 12 kota se-Jateng.
"Ada sembilan kota yang kami pantau inflasinya. Kemudian, ada tiga daerah tidak dipantau, yaitu Pemalang, Brebes dan Salatiga," katanya.
Rahmat menyebutkan, kegiatan GPM kali ini menyalurkan sebanyak 150 ton beras, 18 ton gula pasir, dan 9 ton ayam ras.
Baca juga: Jelang Lebaran, Pemkot Semarang Gelar Bazar Ramadhan dan Tebus Sembako Murah
"Inflasi bulan ini bisa turun berkat kerja sama dengan stakeholder, baik pemerintah provinsi maupun seluruh kota/kabupaten se-Jateng. Harapannya sinergi terus untuk stabilitas harga sembako menjelang Lebaran," jelasnya.
Adapun kegiatan Bazar Ramadhan dan GPM yang digelar Pemkot Semarang dan BI Jateng disambut antusias warga, bahkan sejumlah paket sembako ludes dalam hitungan jam.
Beragam bahan pangan juga dijual dengan harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat. Mereka tampak antusias berbelanja kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Tak hanya berisi stan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), bazar juga menghadirkan stan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kuliner hingga fesyen.
Baca juga: Berhasilkan Turunkan Stunting, Pemkot Semarang Diapresiasi UNESCO
Berbagai stan dari badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), dan perusahaan mitra Pemkot Semarang pun menyiapkan paket Tebus Murah senilai Rp 150.000 yang dijual dengan harga Rp 50.000.
Warga Semarang Barat, Astrid mengaku sangat terbantu dengan adanya bazar pangan murah menjelang lebaran tersebut.
Pada bazar Ramadhan ini, dia hanya mengeluarkan Rp 5.000 untuk membeli 250 gram (gr) cabai. Padahal, harga di pasaran sekitar Rp 12.000 untuk 250 gr
"Tetapi harus cashless, pembayaran pakai QRIS. Murah banget. Kalau biasanya belanja seperempat kilo (250 gram) harganya Rp 12.000, di sini cuma Rp 5.000," katanya.
Tak hanya itu, Astrid juga mendapatkan kupon tebus murah sembako berisi 5 kg beras, 2 liter minyak, 1 kg gula pasir, dan 1 saset kecap.
Adapun harga paket sembako tersebut semestinya Rp 150.000, tetapi hanya ditebus seharga Rp 50.000.
Baca juga: Perum Grand Permata Tembalang Sering Banjir, Pemkot Semarang Temukan Talud Tak Sesuai Ketentuan
"Hemat banyak dan sangat membantu masyarakat di tengah harga pangan cukup mahal. Apalagi, harga banyak yang naik jelang Lebaran," tuturnya.