KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya memiliki delapan aksi pencegahan dan penurunan angka stunting.
"Aksi pertama terkait identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi. Aksi kedua, penyusunan rencana kegiatan untuk pelaksanaan integrasi intervensi," ucapnya saat menghadiri acara Rembuk Stunting di Aula Blandongan Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel, Rabu (26/7/2023).
Kemudian, lanjut Benyamin, aksi ketiga dilakukan rembuk stunting untuk memberikan komitmen dalam pelaksanaan aksi penurunan stunting tersebut.
Adapun aksi keempat dilakukan dengan memberikan kepastian hukum kepada kelurahan dalam intervensi gizi terintegrasi.
"Tidak cukup itu saja, aksi kelima kita lakukan pembinaan kader dalam intervensi gizi terintegrasi di tingkat kelurahan. Aksi keenam kita lakukan pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi," kata Benyamin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.
Setelah itu, lanjut dia, dilakukan aksi ketujuh dalam melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak bawah lima tahun (balita) dan publikasi angka stunting.
Terakhir, Benyamin mengatakan, pihaknya akan melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan angka stunting selama satu tahun terakhir.
Ia mengungkapkan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan bukti bahwa upaya yang jelas dan berkesinambungan diperlukan untuk menurunkan angka stunting.
Baca juga: Wagub NTT Klaim Turunkan Angka Stunting 15 Persen Selama Memimpin
"Dengan rembuk stunting inilah semoga penurunan ini bisa kita capai lagi," imbuh Benyamin.
Selain itu, kata dia, kolaborasi dan sinergi bersama instansi berwenang juga dibutuhkan, baik dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tangsel, hingga partisipasi aktif masyarakat.
"Jadi identifikasi masalah yang tepat dan solusi efektif dapat disepakati sehingga angka stunting dapat diturunkan. Dan kualitas hidup generasi mendatang dapat kita tingkatkan," ucap Benyamin.
Perlu diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel terus berkomitmen menurunkan angka stunting. Komitmen ini telah dibuktikan dengan penurunan angka stunting secara signifikan dari 19,9 ke 9 persen.
Baca juga: Dinkes Tasikmalaya Temukan Akun Medsos Jual Bantuan Susu Stunting
Angka stunting di Tangsel juga ditargetkan turun sampai ke 8 persen pada 2023.
"Dan untuk 2023 ini, kami targetkan turun lagi ke angka 8 persen. Penurunan angka stunting, harus dilakukan dengan kerja bersama dan aksi yang jelas," ucap Benyamin.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Tangsel Eki Herdiana mengatakan, komitmen Pemkot Tangsel dalam upaya penurunan stunting berintegrasi perlu diperkuat dan dideklarasikan.
“Rembuk ini langkah penting yang harus dilakukan Pemkot Tangsel. Dengan komitmen dan kerja keras kita bersama ini, Tangsel mengalami penurunan signifikan, di angka 9 persen. Pencapaian ini hasil dari kerja keras dan tuntas kita semua, turut berbangga. Jadi, kita harus terus memperkuat komitmen,” jelasnya.
Baca juga: Minta Komitmen Rektorat, Anggota Satgas PPKS Universitas Indonesia Ancam Mengundurkan Diri
Menurut Eki, kolaborasi dan kerja sama tersebut juga dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan penurunan angka stunting.
“Kami menetapkan Rumah Sakit (RS) Serpong Utara sebagai rs rujukan penanganan stunting. Kami terus optimalkan sarana dan prasarana. Untuk ke depannya, perlu langkah antisipasi yang secara kerja lebih keras. Kami yakin di 2023 ini angka stunting di Tangsel terus turun,” tuturnya.