KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni harus dimiliki untuk menjaga keamanan dunia maya.
Pasalnya, perkembangan teknologi di Indonesia sangatlah cepat, terlebih dengan hadirnya revolusi industri 5.0.
"Untuk itu kecepatan perkembangan teknologi ini, harus kita jaga juga dari hal-hal yang membahayakan di dunia maya," ujar Benyamin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/5/2023).
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menyerahkan penghargaan kepada delapan pemenang Olimpiade Cyber Security Hacking dari berbagai wilayah di Indonesia bersamaan dengan acara halalbihalal di Plaza Puspemkot Tangsel, Rabu (11/5/2023).
Baca juga: Prabowo Berencana Temui SBY untuk Halalbihalal
Ajang bergengsi yang diadakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangsel itu diikuti oleh 249 peserta dari tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat yang berasal dari berbagai kota di Indonesia dan umum dengan maksimal umur 18 tahun.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama Diskominfo dengan Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS) dan Onno Centre.
Usai memberikan penghargaan, Benyamin mengaku kagum kepada para pemenang yang memiliki kemampuan luar biasa, terutama dalam pemahaman dan kaitannya soal cyber security meski masih di usia belia.
"Kita bisa lihat ini masih tingkat SMA sederajat, dan soal kemampuan tidak bisa diragukan lagi, dan ini penting sekali terutama dalam menjaga kedaulatan negara ini di dunia maya. Kemampuan ini sangatlah penting," ucapnya.
Baca juga: Sinopsis Lost Song, Dua Penyanyi yang Memiliki Kemampuan Unik
Sementara itu, Kepala Diskominfo Tangsel Tubagus Asep Nurdin menjelaskan, kompetisi Cyber Security Hacking berfokus pada aspek operasional pengelolaan, perlindungan layanan, dan infrastruktur sistem informasi.
Kegiatan tersebut, kata dia, juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk dapat menguji kemampuan dan pengetahuannya di bidang keamanan siber.
"Selain itu kesempatan ini menjadi peluang bagi para peserta untuk dapat menjalin hubungan dengan para profesional industri teknologi informasi," ucap Asep.
Ia menjelaskan, ajang kompetisi Cyber Security Hacking melalui tahapan yang panjang. Mulai dari fase basic, middle dan advance hingga terakhir tahapan wawancara dengan dewan juri.
Baca juga: Heru Budi Juarai Lomba Tembak KSAU Cup 2023 Jarak 20 Meter, Kalahkan Dirjen Bea Cukai dan Ketua MPR
"Jadi lomba ini kita mulai dari 3 April 2023 sampai 29 April 2023 dengan berbagai tahapan hingga wawancara, dan inilah pemenangnya," imbuh Asep.
Sebagai informasi, juara pertama kompetisi Cyber Security diraih Ardhi Putra Perdana dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Semarang.
Juara kedua, yakni Bill Elim dari Jakarta serta juara ketiga Saeful Diyan dari Pemalang. Peringkat keempat diisi oleh Nabil Irawan dari Banyuwangi dan peringkat kelima Endra Anugrah dari Malang.
Sementara itu, juara harapan satu diraih Muhammad Naufal dari Jakarta, harapan kedua diraih Rafid dari Sukoharjo, dan harapan ketiga diraih Livio Hardi dari Berau.
"Di mana (para) juara-juara ini mendapatkan beasiswa dari Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS) dan juga uang pembinaan serta tambahan hadiah lainnya berupa laptop dan handphone," jelas Asep.
Baca juga: Cara Kakang Rudianto Isi Waktu Libur Kompetisi di Persib
Asep mengatakan, keberhasilan kompetisi Cyber Security Hacking sendiri tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), PT Astra Internasional Tbk, PANDI, Linksys, SalmaNet Internet Service Provider, dan ICTWATCH.
Kemudian, RudexTech, EthicNinja, Ganesha Systems PT. Ganesha Tradika Pancadaya, Time Excellindo ICT Service Provider, SalmaNet ISP, APTIKOM, dan Toko Bintang Raya Komputer.
“Kolaborasi dan kepedulian dari berbagai lintas sektor inilah yang pada akhirnya mendapatkan SDM yang unggul dan mampu menjaga kedaulatan negara di dunia maya,” ucap Asep.