KOMPAS.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDll) Kabupaten Lebak Suwito mengatakan, masyarakat perlu mengantisipasi bencana banjir dan longsor yang kerap terjadi pada musim hujan seperti saat ini.
Hal tersebut disampaikan Suwito dalam pengajian umum bertema lingkungan di Masjid Al Manshurin, Desa Ancol, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu, (14/11/2021).
Adapun pengajian yang dihadiri lebih dari 200 jemaah tersebut merupakan agenda kerja sama antara LDII dengan Majelis Ulama Indonesia ( MUI).
“ Pengajian ini sebagai pengingat bahaya bencana alam, agar warga Lebak selalu bertawakal kepada Allah dan waspada sebagai ikhtiar menghadapi bencana,” kata Suwito dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Pemprov Jabar Minta Masyarakat Kurangi Volume Sampah Mulai dari Rumah Tangga
Ia menyatakan, LDII siap bersinergi dengan berbagai pihak dalam program ketahanan pangan dan lingkungan yang juga termasuk dalam program kerja LDII.
Senda dengan Suwito, pengurus MUI Kota Tangerang sekaligus pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Ustaz Yunus menjelaskan, pelestarian lingkungan merupakan praktik ibadah yang diperintahkan agama.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak Udin turut memberikan materi dalam pengajian umum bertema lingkungan.
Untuk diketahui, dalam acara pengajian tersebut, dilaksanakan seremoni pemisahan sampah di halaman masjid dan serah terima secara simbolis bibit pohon produktif.
Tanaman-tanaman yang diserahkan itu rencananya akan ditanam di halaman rumah warga untuk mencegah bahaya longsor dan memperbaiki kualitas air tanah.
Baca juga: Pilah, Bilas, dan Lipat, Sampah Karton Sebelum Didaur Ulang
Udin menyampaikan, jika materi pengelolaan sampah rumah tangga dipraktikkan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh umat, maka upaya tersebut akan berdampak signifikan.
Dampak yang dimaksud yaitu berkurangnya volume sampah yang dikelola pemerintah, komponen transportasi, dan polusi yang dapat meningkatkan risiko bencana banjir.
Udin menjelaskan, berdasarkan data DLH Kabupaten Lebak, sebanyak 80 persen sampah rumah tanggal berupa sampah organik seharusnya dapat dikelola secara mandiri di lingkungan rumah masing-masing.
Adapun, untuk sampah anorganik, dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang.
Baca juga: Peneliti Temukan 25.000 Ton Sampah Medis Terapung di Lautan akibat Pandemi Covid-19
Pada kesempatan sama, Sekretaris MUI Lebak Asep Saifullah mengingatkan agar seluruh umat dapat hidup rukun, saling menjaga dan menghargai.
"Yang perlu dikedepankan saat ini adalah semua elemen, khususnya di Lebak, bersatu bekerja-sama membantu umat," katanya.