KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Tangerang Selatan ( Tangsel) Benyamin Davnie menyampaikan, pihaknya terus mengupayakan penanganan pandemi Covid-19 di hulu dan hilir secara serempak sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Hal tersebut dikatakan Benyamin saat mendampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau penanganan Covid-19 serta pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 Kota Tangsel, di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel, Ciputat, Banten, Selasa (27/7/2021)
"Di hulu, Pemerintah Kota ( Pemkot) Tangsel melakukan penegakan protokol kesehatan (prokes) setiap hari, terutama pada malam hari," kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (28/7/2021).
Dengan begitu, kata dia, pada tingkat kecamatan penegakan protokol kesehatan dilakukan lewat pemberian sanksi atau teguran kepada para pelanggar prokes.
“Kedua, kami sudah menerbitkan surat edaran terbaru yang diperbarui untuk menindaklanjuti Bapak Mendagri sejak kemarin dan pada hari ini sudah berlaku di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang hingga 2 Agustus, Pemkot Tangsel: Seluruh Aturan Ikuti Pusat
Benyamin mengatakan, pihaknya sudah mengedarkan surat tersebut sampai ke tingkat kelurahan, rukun tetangga (RT), dan rukun warga (RW).
Tak hanya itu, dia mengaku, Pemkot Tangsel terus mempersiapkan ketersediaan tempat tidur, terutama tempat tidur unit perawatan intensif (ICU).
Saat ini, fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat. Pasalnya, dari 22 rumah sakit (rs) umum dan rs swasta yang ada di Tangsel, 71 tempat tidur ICU-nya hampir penuh.
Ole karenanya, Pemkot Tangsel mengefektifkan tambahan tempat tidur di RS Serpong Utara dengan kapasitas 150 tempat tidur.
Baca juga: Tangsel Catat 7.323 Pasien Covid-19 Masih Dirawat, Terbanyak Selama Pandemi
Dari jumlah itu, paling tidak 100 tempat tidur bisa dimaksimalkan untuk penanganan Covid-19, terutama bagi pasien yang bergejala ringan dan bergejala sedang.
Diharapkan, kebijakan tersebut dapat meringankan beban rs swasta dan umum milik Pemkot Tangsel, sehingga dapat menekan angka kematian akibat Covid-19.
Untuk diketahui, deberapa hari ini, angka kematian sudah turun menjadi tiga persen. Walau begitu, luasan areal pemakamannya tetap dipersiapkan dengan maksimal.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri Tito Karnavian mengimbau Pemkot Tangsel menambahkan fasilitas isolasi terpusat.
Sebab, berdasarkan fakta di lapangan saat ini, bed occupancy rate (BOR) di Tangsel masih 60 persen meski jumlah positif rate-nya fluktuatif.
”Ini yang perlu diperhatikan karena jika BOR berada di atas 50 persen maka masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan kamar perawatan,” jelasnya.
Tito menambahkan, fasilitas isolasi juga harus tersedia hingga ke tingkat kelurahan, sehingga masyarakat yang positif dengan gejala ringan bisa melakukan isolasi di tempat yang sudah ditentukan.
Baca juga: Mendagri Minta Wali Kota Tangsel Segara Pahami Penanggulangan Covid-19
”Jadi, ruang rawat di fasilitas kesehatan bisa dimanfaatkan oleh pasien dengan gejala berat,” katanya.
Terkait vaksinasi di Tangsel, dari data yang disampaikan pemerintah, minat dan antusiasme masyarakat terhadap vaksinasi sangat besar, yakni sekitar 302.000 pada vaksinasi pertama dan lebih dari 133.000 pada vaksinasi kedua.
Hal itu menunjukkan penanganan vaksinasi relatif belum memenuhi target herd immunity untuk penduduk kurang lebih hampir 2 juta orang.
”Kalau 70 persen, berarti 1,4 juta. Kalau 60 persen, 1,2 juta. Perlu kerja keras lagi. Tentunya kami harapkan pemerintah daerah melakukan adanya suplai vaksin yang cukup untuk Kota Tangsel, sehingga bisa dipercepat program vaksinasi,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Tito turut mendapatkan beberapa informasi terkait proses penanganan Covid-19 dan pelaksanaan PPKM level 4, lalu memaparkannya di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel, Ciputat.
Baca juga: Mendagri Apresiasi Realisasi Pencairan Dana Insentif Nakes di Tangsel Capai 98 Persen
”Kunjungan ini sangat penting, karena Tangsel adalah kota satelit, pusat politik dan pusat ekonomi Jakarta,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) itu menambahkan, sebagai kota satelit Tangsel memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, dibutuhkan keserempakkan antara Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan daerah sekitarnya agar bisa mengendalikan Covid-19.