KOMPAS.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan memulai proyek perbaikan dan pelebaran jalur di sejumlah titik.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, proyek ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur. Dengan kondisi jalan yang baik, penduduk Tangsel dapat berkendara lebih nyaman.
Selain itu, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Tangsel, jumlah kendaraan bermotor pun bertambah. Sementara, lebar jalan belum memadai sehingga kemacetan terjadi di sejumlah titik.
“Infrastruktur yang memadai merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadi prioritas. Untuk itu Pemkot melakukan pelebaran di beberapa titik jalan yang ada di Kota Tangsel," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (6/12/2020).
Adapun dua jalur yang akan menjadi sasaran proyek ini adalah segmen Jalan Bhayangkara di Serpong Utara dan segmen jalan Rawa Buntu di Serpong.
Baca juga: Meski di Tengah Pandmi, KPU Tangsel Targetkan Pemilih Mencapai 77 Persen
Kepala DPU Kota Tangsel Aries Kurniawan mengatakan dua segmen jalan tersebut didahulukan karena penting bagi masyarakat Tangsel.
Ruas jalan Rawa Buntu merupakan jalur penghubung Tangsel ke Kabupaten Bogor, Tol BSD arah Jakarta, dan akses mobilitas harian masyarakat Tangsel. Ruas jalan ini juga telah dilengkapi dengan kebutuhan pengguna jalan dengan disabilitas.
Sementara, Jalan Bhayangkara merupakan penghubung antara Alam Sutra dengan Graha Raya dan wilayah Ciledug.
"Ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengurai kemacetan, yaitu dengan melakukan pelebaran dan perbaikan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Tangsel," kata Kepala DPU Kota Tangsel, Aries Kurniawan.
Lebih lanjut Aries menjelaskan, ruas Jalan Rawa Buntu akan dibuat menjadi enam lajur yang terbagi masing-masing tiga lajur di sisi kanan dan kiri jalan yang ada saat ini.
Proyek pelebaran jalan akan dimulai dari pertigaan Tekno-Ayoma hingga Pavilion Residence Rawabuntu.
“Panjang eksisting (sebelum pelebaran) 1.300 meter dengan lebar 13- 20 meter. Lahan yang telah dibebaskan pada ruas jalan tersebut mendapat pelebaran 8-15 meter," jelas Aries.
Konstruksi jalan akan dibuat dengan rigid pavement (beton). Selain pelebaran, jalan di depan Kelurahan Rawabuntu juga akan ditinggikan. Sejumlah fasilitas seperti trotoar, drainase, dan box jaringan utilitas juga akan dibuat.
Baca juga: Benyamin Sebut Pemkot Tangsel Sudah Sediakan Wi-Fi di Masjid Hingga Perpustakaan
“Saat ini pekerjaan konstruksi sudah memasuki pemasangan median pemisah jalan. Pedestrian nantinya akan dibuat dengan beton pola sehingga tahan lama. Sedangkan drainase dengan U-ditch akan diletakkan di bawah pedestrian,” ujarnya.
Sementara untuk Jalan Bhayangkara, Dinas Pekerjaan Umum telah melaksanakan pekerjaan pembangunan pelebaran jalan menjadi 12,5 meter dari lebar sebelumnya yaitu 6,5 meter.
Jalan sudah dilebarkan menjadi 4 lajur dengan masing-masing 2 lajur. Satu lajur arah Alam Sutra dan satu lajur lagi arah Graha Raya.
Pelebaran jalan tersebut juga menggunakan kontruksi beton (rigid pevement) dilengkapi saluran drainase menggunakan U-Ditch dengan tutup.
Meski demikian, masih ada kendala yang dihadapi di lapangan, yakni masalah pemindahan tiang listrik dan utilitas fiberoptic.
Oleh sebab itu pekerjaan konstruksi di Rawa Buntu belum dapat dilakukan di sejumlah titik seperti ruas jalan di depan Upnormal, Toko Besi Agung, SPBU BP, Bebek Kaleo, Rumah Gabus Pucung, Kios Terpal, bengkel samping RM Ayam Kremes Bu Chondro, dan segmen Buaran.
“Tiang listrik baru akan dipindahkan oleh PLN dan provider pada tahun depan dan belum clear lahannya,” tambah Aries.
Baca juga: Pemkot Tangsel Buat Klaster Warga untuk Vaksinasi Covid-19
Kabid Bina Marga Budi Rahmat menjelaskan bahwa DPU Kota Tangsel telah berkordinasi dengan pihak terkait untuk memindahkan tiang reklame, utilitas fiberoptic, dan tiang listrik.
"Permintaan kami kepada pemilik reklame di depan Masjid Alam Sutra untuk dilakukan pembongkaran sudah kami kordinasikan. Sedangkan untuk pemindahan tiang listrik pengerjaan tidak bisa bersamaan, mereka baru akan memindahkan di tahun depan oleh PLN," kata Budi Rahmat.
Ia menambahkan, pekerjaan yang dimulai dari Masjid Alam Sutra hingga batas Pusdiklantas hingga saat ini masih terdapat dua lahan yang belum bebas, yakni lahan Bengkel Las, bangunan Toko Aquarium dan Warung Sate Masto yang letaknya di antara Jalan Manggis Paku Alam.
"Untuk lahan Pusdiklantas yang belum dilebarkan, Dinas PU masih menunggu proses ruislag, sehingga proses pembebasan lahan prosesnya masih dilakukan oleh Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan karena antara pemerintah tidak boleh ada jual beli," kata Budi Rahmat.