KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus memasifkan penanganan banjir di sejumlah titik di Kota Semarang.
Penanganan itu dilakukan dengan mengaktifkan pompa-pompa yang dimiliki Pemkot Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.
Adapun Pemkot Semarang dan BBWS Pemali-Juana mengaktifkan 28 pompa yang bekerja secara normal untuk menangani banjir.
Walkot yang disapa Mbak Ita itu mengatakan, pompa tersebut akan terus menyala hingga banjir di kawasan tersebut surut, seperti banjir akibat limpasan Banjir Kanal Timur pada Rabu (13/3/2024) malam.
“Dengan kapasitas pompa yang besar karena di sungai Banjir Kanal TImur (BKT) ada tiga pompa untuk kota, kemudian ada dua punya BBWS, akhirnya berangsur surut,” ujarnya.
Baca juga: Banjir di Genuksari Kota Semarang Masih Satu Meter, Warga Tetap Enggan Mengungsi
Dia mengatakan itu usai mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana meninjau titik-titik banjir di wilayah Kota Semarang, Jumat (15/3/2024).
“Tentu kami terus menerus melakukan pemompaan sehingga bisa segera normal kembali,” katanya dalam siaran pers.
Lalu, banjir di wilayah Jalan Madukoro sebelumnya tidak bisa dibuang ke sungai Banjir Kanal Barat (BKB) karena terjadi limpasan.
Kemudian, Mbak Ita meminta pihak terkait mendatangkan pompa portabel agar air yang menggenang bisa disedot.
Adapun banjir di beberapa titik yang melanda Kota Semarang akibat tingginya curah hujan mulai surut.
Baca juga: Terendam Banjir 3 Hari, Warga Semarang Mulai Batuk dan Gatal-gatal
Beberapa akses jalan kini juga sudah mulai bisa dilintasi kendaraan dengan normal. Dalam pantauan terkini, genangan air di Kawasan Kota Lama, utamanya di Stasiun Tawang, sudah hilang.
Kemudian, genangan air akibat luapan BKB di Jalan Madukoro juga sudah surut.
Lalu, banjir di Kawasan Sawah Besar yang juga sempat tergenang akibat luapan sungai BKT juga mulai normal, meski daerah perkampungan masih tergenang banjir.
Meski demikian, Mbak Ita meminta kepada semua pihak untuk tetap siaga.
Lebih lanjut, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengakui, pihaknya saat ini tengah berfokus menangani banjir di kawasan Kaligawe.
Baca juga: Longsor Terjadi di Sendangmulyo Semarang, Satu Mobil Terperosot dan Akses Jalan Terputus
Dia juga telah meminta pihak terkait membuka pintu-pintu air rumah pompa di Sringin dan Tenggang, selain terus menjalankan pompa-pompa.
“Saat ini hanya di kawasan Kaligawe, Sringin, Tenggang, dan Gayamsari. Semoga cuaca hari ini cerah kemudian rob juga tidak tinggi sehingga delapan pintu air yang ada di Sringin bisa dibuka seluruhnya, dan mempercepat keluarnya air dari Kaligawe,” katanya.
Mbak Ita mengatakan, wilayah tersebut sampai sekarang belum bisa dilewati karena mendapat tumpukan dari wilayah lain, seperti dari Pedurungan dan Gayamsari.
“Semoga hari ini bisa tuntas dan bisa dilewati,” harapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, berdasarkan hasil tinjauannya, banjir di sejumlah titik di Kota Semarang sudah mulai surut.
Baca juga: Banjir, RSI Sultan Agung Semarang Tutup Layanan Poliklinik dan Pasien Pulang Dievakuasi Mobil Brimob
Meski demikian, intensitas curah hujan yang tinggi membuat sungai, seperti BKT dan BKB, meluap ke jalan.
“Ditambah juga banjir rob sehingga memang butuh waktu,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, terdapat 17 pompa yang dimiliki Pemkot Semarang yang tersebar di beberapa wilayah, di antaranya pompa Madukoro, pompa Tawang Mas, pompa Bulu, pompa Kali Semarang, pompa Kota Lama, pompa Mberok, pompa Banger, dan mobile pump di Tambaklorok.
Kemudian, ada pula pompa pasar Waru, pompa Kalibaru, pompa Kampung Kali, pompa bawah flyover tol Muktiharjo, pompa Muktiharjo, pompa Kandang Kebo, pompa Kartini, pompa Trimulyo, dan pompa Karang Roto.
Ada juga pompa yang dimiliki BBWS Pemali Juana, meliputi pompa Yos Sudarso, pompa portable 80 lps (2) dan 250 lps (1), pompa muara Sungai Tenggang, pompa Pasar Waru, pompa KITS, dan pompa portable 300 lps.
Baca juga: Banjir di Kota Lama Semarang Surut, Pengunjung Mulai Berdatangan
Kemudian, ada pula pompa Genuk-Babon, pompa muara Sungai Sringin, pompa Banjardowo, dan pompa retensi Banjardowo.