KOMPAS.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siap menggelar Festival Pendampingan Beras saat acara Car Free Day di Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (8/10/2023).
"Sesuai dengan arahan Ibu Megawati Soekarnoputri, festival ini digelar untuk mendorong masyarakat dalam mengonsumsi berbagai olahan makanan dari singkong, sukun, dan sorgum," kata Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita itu mengungkapkan, Festival Pendampingan Beras digelar sebagai langkah menangani kenaikan harga beras dan gula akibat fenomena El Nino.
Dalam kesempatan itu, Pemkot Semarang akan menghadirkan sejumlah chef yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk mendampingi dan memberi tutorial pengolahan makanan dari bahan pendamping beras. Selain itu, sebanyak 50 porsi makanan gratis akan dibagikan di setiap stand yang tersedia.
Baca juga: Harga Beras Mahal, Wali Kota Semarang Anjurkan Warga Konsumsi Ubi dan Jagung
"Nanti akan ada demo masak yang diikuti rekan-rekan pemerintah dan 114 stand masak. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah chef hotel yang akan berbagi resep berbagai jenis olahan masakan dari bahan nonberas dan gandum, seperti sogum," tutur Mbak Ita.
Mbak Ita menilai, kegiatan ini merupakan langkah awal ketahanan pangan di Semarang. Menurutnya, terdapat berbagai jenis bahan makanan yang dapat diolah menggantikan beras dan gandum.
"Selain beras dan gandum, ada 10 jenis bahan pendamping, seperti hanjeli, sorgum, sukun, porang, ubi, jagung, singkong, dan pisang," jelas Mbak Ita.
Oleh karenanya, dia meminta masyarakat Kota Semarang untuk tidak khawatir soal kenaikan harga beras dan gula. Sebab, festival ini digelar untuk menyosialisasikan ketahanan pangan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
"Nantinya juga akan diadakan pasar tani, sehingga kami harap momen ini dapat menyosialisasikan ketahanan pangan secara efisien kepada masyarakat," imbuhnya.
Baca juga: Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir