KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap Rumah Susun (Rusun) Semarang Hebat dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat.
“Semoga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) dan khususnya perumahan ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat,” kata wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (9/8/2023).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat bersama Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III melakukan penyerahan kunci Rusun Semarang Hebat atau Rusun Sawah Besar Tower 3 kepada warga eks Kebonharjo, Semarang Utara, Kota Semarang, Rabu.
Mewakili warga eks Kebonharjo, Mbak Ita mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah memberikan fasilitas tempat tinggal bagi warga yang terdampak program Revitalisasi Rel Kereta Api (double track).
Baca juga: Pengendara Motor Terpelanting dan Terluka Usai Tertabrak Kereta Api di Lamongan
“Saya mewakili teman-teman warga eks Kebonharjo mengucapkan matur nuwun, terima kasih. Warga Kebonharjo yang terdampak program revitalisasi rel kereta api (double track) dapat masuk (tinggal) di rusun ini,” tuturnya.
Mbak Ita mengungkapkan bahwa banyak masyarakat Semarang yang berminat untuk menghuni rusun tersebut.
Pasalnya, kata dia, rusun hasil kolaborasi Kementerian PUPR dan Pemkot Semarang itu memiliki bangunan seperti apartemen.
“Banyak yang ngantri mau masuk di sini karena rusunnya ini sudah seperti apartemen. Tapi memang harus selalu dijaga kebersihannya,” imbuh Mbak Ita.
Untuk diketahui, Rusun Semarang Hebat merupakan hasil kolaborasi Kementerian PUPR melalui BP2P Jawa III dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Dalam kolaborasi tersebut, BP2P Jawa III sebagai pihak pembangun rusun, sedangkan Pemkot Semarang berperan sebagai penyedia lahan dan penambah fasilitas pendukung.
Rusun Sawah Besar Tower 3 sendiri dibangun pada 2022 dengan tiga lantai dan berkapasitas 42 unit. Luas tiap unitnya mencapai 36 meter persegi (m2) dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, serta dilengkapi meubelair atau furnitur.
Sebelumnya, Pemkot Semarang dan BP2P Jawa III telah membangun dua tower Rusunawa Sawah Besar yang ditempati 336 warga terdampak pembangunan normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT) di Kota Semarang.
Baca juga: Faktor Ekonomi Jadi Pemicu Perceraian di Kabupaten Semarang, Ada Juga karena Perjudian
Mbak Ita berharap, kolaborasi pembangunan rusunawa dapat terus dilakukan guna menyediakan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat Kota Semarang.
Menanggapi harapan tersebut, Kepala BP2P Jawa III Kementerian PUPR Salahudin Rasyid memberikan sinyal positif mengenai rencana pembangunan rusunawa tower empat.
Ia menyebut, pihaknya siap melakukan eksekusi dan tinggal menunggu arahan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) mengenai jadwal pembangunan.
“Tower tiga ini kita sudah ada berita acara serah kelola. Artinya meskipun asetnya belum 100 persen diserahkan dan masih berproses melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena di atas 10 miliar, tetapi (rusun) ini sudah langsung bisa digunakan dengan berita acara setelah kelola," imbuh Salahudin.
Baca juga: Rekonstruksi Penembakan Bripda IDF Digelar Tertutup di Rusun Polri Cikeas
Oleh karenanya, ia meminta Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk mengawasi dan kepada masyarakat agar merawat rusunawa tersebut.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut juga hadir anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) periode 2019–2024 Mochamad Herviano.
Acara penyerahan kunci itu sendiri juga sebagai wujud menyambut Hari Perumahan Nasional (Hapernas) yang jatuh pada 25 Agustus 2023.
“Saya mewakili pemerintah dan masyarakat Kota Semarang menghaturkan selamat Hari Perumahan Nasional 2023,” kata Mbak Ita.