Gelar Konsolidasi Pengadaan Belanja Negara, Kepala LKPP Hendi: Efisiensi Capai Rp 1,69 Triliun

Kompas.com - 07/06/2023, 21:28 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ( LKPP) Republik Indonesia (RI), Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya menggelar konsolidasi pengadaan guna memaksimalkan efisiensi belanja pemerintah.

Pria yang akrab disapa Hendi itu mengatakan, konsolidasi pengadaan merupakan sebuah strategi untuk mendorong percepatan penyerapan anggaran pemerintah agar dapat lebih cepat dirasakan masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Hendi dalam peluncuran strategi konsolidasi pengadaan kedua di Gedung LKPP RI, Kompleks Rasuna Epicentrum, Rabu (7/6/2023).

"Sampai 29 Mei 2023, LKPP mencatat 26,67 persen anggaran pemerintah terlaksana atau senilai RP 284,52 triliun," ungapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Hendi mengatakan, pihaknya mengeluarkan surat edaran LKPP tentang mempercepat penyerapan anggaran dan mendorong konsolidasi pengadaan.

Baca juga: Belanja Negara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tembus Rp 1.105 Triliun, LKPP Dorong E-Purchasing

Mantan Wali Kota Semarang dua periode itu memaparkan, sampai hari ini konsolidasi pengadaan yang diupayakan LKPP telah menyentuh pagu anggaran sebesar Rp 5,2 triliun untuk laptop, pupuk, dan alat kesehatan.

Sebelumnya, LKPP menggelar konsolidasi pengadaan dilakukan untuk belanja laptop produk dalam negeri (PDN). Kini LKPP RI melakukan untuk belanja Pupuk NPK PDN, Bina Keluarga Balita (BKB) Kit Stunting, ultrasonografi (USG) dua dimensi, dan antropometri kit.

Dari semua konsolidasi pengadaan yang telah terlaksana tersebut, efisiensi pengadaan yang berhasil dicapai mencapai sebesar Rp 1,69 triliun.

"Ke depan konsolidasi pengadaan akan dilakukan juga untuk seragam serta batik untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan sekolah di Jawa Tengah (Jateng), lisensi office workspace, akomodasi hotel, logistik Pemilihan Umum (Pemilu), aspal buton, serta bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas untuk kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI)," terang Hendi.

Baca juga: Kepala LKPP Pastikan Dampingi Proses Penyediaan Barang atau Jasa untuk Pembangunan IKN

Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, upaya konsolidasi pengadaan dapat memperkuat industri dalam negeri.

"Ini adalah langkah nyata dalam memperkuat sektor industri dalam negeri, dan menciptakan sinergi pemerintah dan produsen lokal," katanya yang hadir secara daring.

Luhut menegaskan, tidak ada negara lain yang akan memprioritaskan produk Indonesia selain bangsanya sendiri.

“Ayo kita manfaatkan duit rakyat itu untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan ini saya kira penting," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo berterima kasih kepada LKPP RI yang telah mendorong percepatan penyerapan anggaran.

Baca juga: Tingkatkan Kinerja Pegawai, Kepala LKPP Hendi Buka Layanan Call Center 24 Jam

"Terima kasih kepada LKPP yang telah membantu kami dalam pengadaan barang. Semoga konsolidasi ini mempercepat pengadaan barang,” ungkapnya yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Hasto mencontohkan, stunting akan diukur pada Agustus mendatang, sedangkan saat ini pihaknya belum mengadakan stunting kit.

"Begitu juga makanan untuk ibu hamil dan balita untuk 2023 baru mau akan diadakan. Padahal, makanan itu harusnya mulai Januari sampai Desember,” ungkapnya.

Oleh karenanya, kata Hasto, pihaknya sangat terbantu dengan adanya konsolidasi. Dia pun berharap kegiatan itu membawa kesuksesan untuk semua pihak.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono yang hadir dalam kegiatan tersebut turut mengapresiasi strategi konsolidasi pengadaan LKPP yang dapat membuat pengadaan lebih terintegrasi.

Baca juga: LKPP Gelar Sosialisasi On-Boarding Katalog Elektronik untuk Bantu UMKM

"Dengan bantuan LKPP, pengadaan ini dilakukan secara terintegrasi. Saya ucapkan terima kasih karena dengan program ini produk-produk yang sudah terstandarisasi dengan baik. Bahkan, USG pun produksi dalam negeri, bisa dibeli, dan dipertanggungjawabkan," ungkapnya.

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com