Daftarkan 50 Bacaleg ke KPU, PDI-P Kota Semarang Lakukan Long March Kirab Budaya

Kompas.com - 11/05/2023, 20:57 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Kamis (11/5/2023).

Pendaftaran itu diwarnai dengan aksi long march kirab budaya dari Jalan HOS Cokroaminoto ke kantor KPU di Gedung Pandanaran, Jalan Imam Bonjol.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Semarang Hendrar Prihadi memimpin long march tersebut bersama Sekretaris DPC Kota PDI-P Semarang Kadarlusma.

Pria yang akrab disapa Hendi itu mengatakan, DPC PDI-P Kota Semarang mendaftarkan 50 bacaleg ke KPU Kota Semarang.

“Dokumen sudah kami lengkapi dan mungkin jika ada yang kurang lengkap akan kami lengkapi lagi kekurangannya,” katanya sebelum menyerahkan berkas kepada Ketua KPU seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Jadi Bacaleg PDI-P, 4 Kades di Kabupaten Semarang Mundur

Terkait dengan kirab budaya tersebut, Hendi meminta maaf kepada masyarakat Kota Semarang jika merasa kurang nyaman dan menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan.

Mantan Wali Kota (Walkot) Semarang itu menjelaskan, tujuan kirab budaya tersebut merupakan bentuk orientasi PDI-P untuk bisa selalu mengakomodasi kepentingan masyarakat Kota Semarang.

“Kami minta maaf jika menimbulkan kemacetan saat kirab budaya tadi. Dengan pendaftaran ini sebagai bentuk upaya partai untuk mengedepankan kepentingan masyarakat dengan kami duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom mengatakan, PDI-P merupakan partai politik ketiga yang sudah mendaftarkan Bacalegnya ke kantor KPU Kota Semarang.

“Harapannya pada pemilu kali ini tetap adem ayem,” kata Nanda, sapaan akrabnya.

Baca juga: Menunggu Permainan PDIP Berikutnya...

Adapun arak-arakan kirab budaya tersebut diikuti puluhan anggota DPC PDI-P Kota Semarang.

Kirab budaya dilakukan dengan berjalan kaki yang diiringi dengan orasi, jatilan, barongsai, hingga ikon partai, yakni patung banteng.

Dalam orasi kirab budaya tersebut, disampaikan pula visi dan misi PDI-P yang ingin membawa Kota Semarang menjadi lebih baik.

Ikon-ikon yang ikut terlibat dalam kirab budaya tersebut menandakan persatuan budaya dan keragaman yang ada di Kota Semarang.

Sesampainya di Kantor KPU, hanya 15 orang yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan pemberkasan dan diterima langsung Ketua dan Anggota KPU Kota Semarang.

Baca juga: PDIP Gelar Pelatihan Dakwah Digital untuk Tangkal Politik Indentitas dan Penyebaran Kebencian

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com