KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya ingin kegiatan-kegiatan di Kota Semarang, Jawa Tengah, tidak hanya bersifat memorial, tetapi memiliki dampak khusus bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Mari kita mendukung, memaksimalkan UMKM, memaksimalkan potensi kearifan lokal, memaksimalkan kegiatan yang bisa mendatangkan wisatawan untuk bisa hadir di Kota Semarang,” ujarnya.
Dia mengatakan hal itu kepada peserta dan tamu undangan kegiatan Parade Semarak 476 yang merupakan merupakan salah satu rangkaian acara Hari Jadi ke-476 Kota Semarang di Taman Srigunting Kota Lama, Semarang, Jumat (5/5/2023).
“Ini tentunya adalah satu rangkaian setelah kemarin pada Hari Ulang Tahun Kota Semarang, Selasa (2/5/2023), banyak kegiatan di balai kota. Kemudian, rangkaian ini dilanjutkan di Kota Lama dengan acara Sarungku Gayaku,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (6/5/2023).
Baca juga: Suhu Udara di Kota Semarang Menjadi Panas, Ini 5 Tips agar Terhindar dari Heatstroke
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita itu mengatakan, Parade Semarak 476 merupakan salah satu terobosan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mengenalkan budaya-budaya tradisional dan membangkitkan ekonomi masyarakat.
Lewat acara itu, Mbak Ita menegaskan, pihaknya ingin memaksimalkan potensi-potensi yang ada di Kota Semarang untuk kesejahteraan masyarakat.
“Tadi ada 476 peserta. Jadi, dipaskan dengan ulang tahun Kota Semarang, rangkaian ini merupakan (acara) pembukaan sampai hari Minggu. Banyak sekali nanti ada UMKM, pertanian, dan perikanan,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, Parade Semarak 476 adalah bentuk sosialisasi yang salah satunya berperan dalam pendampingan kepada UMKM.
Baca juga: Wali Kota Semarang Sebut Digitalisasi Jadi Modal Memajukan Kesejahteraan Masyarakat
“Harapannya adalah semakin banyak variasi-variasi yang kami sosialisasikan, maka akan semakin banyak UMKM yang bisa berkreasi, bisa melakukan diversifikasi produk,” ungkapnya.
Mbak Ita menyebutkan, salah satu upaya pendampingan kreasi dan diversifikasi produk adalah dengan mengangkat tema “Sarungu Gayaku” pada Parade Semarak 467 Kota Semarang kali ini.
Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengakui dan menetapkan sarung sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia pada 3 Maret 2019.
Selain itu, Mbak Ita mengatakan, kegiatan tersebut merupakan buah dari sinergitas organisasi perangkat daerah (OPD) dan dinas-dinas terkait serta upaya menggelar banyak kegiatan di Kota Lama dalam rangkaian semarak Hari Jadi Kota Semarang.