Kota Semarang Raih Prestasi Terbaik Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kompas.com - 29/04/2023, 14:18 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kota Semarang resmi dinobatkan sebgai Kota Terbaik Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan skor 3,43 dan Status Kinerja Tinggi berdasarkan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) 2022 yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVII di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/4/2023).

Hal yang menjadikan penghargaan ini lebih istimewa adalah karena Kota Semarang akan masuk ke usia yang ke-476 pada 2 Mei. Mba Ita–sapaan Hevearita–pun mengucapkan rasa syukur atas prestasi ini.

Baca juga: Peringati Hari Jadi Kota Semarang, Jalan Pemuda Akan Ditutup Pada 1-2 Mei 2023

“Alhamdulillah, saya mewakili seluruh masyarakat Kota Semarang (yang telah berhasil) mendapatkan penghargaan ini. Prestasi ini merupakan suatu lompatan besar karena selama dua tahun terakhir, Kota Semarang belum mendapatkan prestasi. Terakhir, Kota Semarang di peringkat 10 pada 2019,” kata Mba Ita dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).

Lebih lanjut, Mba Ita menambahkan bahwa prestasi yang diraih justru membuat Kota Semarang harus berbenah dan mempertahankan peringkatnya. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh jajaran di Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang untuk terus semangat dan meningkatkan kinerja serta memberikan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat.

“Ini merupakan tugas berat karena kita harus bisa mempertahankan peringkat pertama pada penilaian pada 2024. Untuk itu, program-program yang sudah ada harus dipertahankan. Sementara untuk (program) yang di bawah standar harus ditingkatkan agar menjadi lebih baik,” tutur Mba Ita.

Baca juga: Sambut Hari Jadi Kota Semarang Ke-476, Pemkot Semarang Siapkan Berbagai Acara

Selain itu, Mba Ita juga menyebut bahwa prestasi itu adalah hasil dari implementasi Bergerak Bersama yang dilakukan oleh seluruh masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang.

“Saya bersyukur dapat memberikan kebanggaan bagi Kota Semarang dengan mendapatkan peringkat terbaik,” ujar Mba Ita.

Sebagai informasi, Peringatan Hari Otda diadakan untuk memperingati perubahan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia, dari sentralistik menjadi desentralistik.

Menurut Tito, yang hadir sebagai inspektur upacara, hal ini patut dirayakan. Sebab, Indonesia merupakan kumpulan daerah dari Sabang hingga Merauke yang memiliki kekhasannya masing-masing. Oleh karena itu, setiap daerah tidak bisa diperlakukan sama dan kepala daerah harus diberikan wewenang untuk memimpin daerahnya.

“Tujuan otonomi daerah adalah agar daerah-daerah memiliki kewenangan yang lebih luas sehingga dapat berkreasi dan bermanuver untuk menyelenggarakan daerahnya masing-masing. Indonesia tidak seperti Singapura yang merupakan negara kota (homogen). Kepala daerah diberikan kewenangan untuk memimpin sesuai kekhasan daerah masing-masing,” jelas Tito.

 

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com