Jika Kasus Covid-19 Turun, Pemkot Semarang Akan Longgarkan Pembatasan

Kompas.com - 21/07/2021, 20:35 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan adanya kemungkinan  untuk memodifikasi aturan pasca-pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diperpanjang hingga Minggu (25/7/2021).

Ia bersama jajarannya menyatakan, tidak menutup kemungkinan untuk melonggarkan aturan pembatasan yang saat ini dirasa cukup ketat.

“Skema pelonggaran aturan pembatasan tersebut terbuka jika kasus Covid-19 di Kota Semarang terus turun dan bisa lepas dari status level 4 yang ditetapkan pemerintah pusat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Untuk diketahui, pemerintah pusat telah mewajibkan pemberlakukan pembatasan sesuai kriteria level masing-masing daerah, yaitu mulai dari level 1 hingga 4.

Baca juga: Bukan Lagi PPKM Darurat, Pemerintah Pakai Istilah PPKM Level 4, Ini Penjelasan Mendagri

Walaupun sulit untuk semua pihak, wali kota yang akrab disapa Hendi ini menjelaskan, kebijakan tersebut terpaksa pemerintah lakukan agar angka Covid-19 semakin turun.

“Setelah Minggu (25/7/2021), setiap daerah dimungkinkan untuk melakukan modifikasi aturan sesuai level, yaitu level 1, 2, 3, dan 4. Untuk Semarang sendiri saat ini masih masuk dalam kategori level 4," ucapnya, pada sesi keterangan pers, Rabu.

Untuk itu, lanjut Hendi, pihaknya akan tetap melakukan pembatasan seperti sebelumnya selama perpanjangan PPKM darurat dalam lima hari ke depan.

Aturan tersebut merupakan dukungan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terhadap kebijakan yang diambil oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Jokowi Perpanjang PPKM Darurat, Serikat Buruh Minta Penyaluran Bansos Dipercepat

Angka statistik Covid-19 di Semarang alami penurunan

Di sisi lain, Hendi mengaku bahwa kondisi Kota Semarang sekarang sudah jauh lebih baik meski masih berstatus level 4.

Hendi menyatakan, sejumlah angka statistik Covid-19 di Kota Semarang menunjukkan penurunan dari sebelumnya. Baik itu penurunan terkait angka penderita maupun angka ketersediaan tempat tidur isolasi di rumah sakit ( rs).

"Alhamdulillah, statistiknya sudah jauh lebih baik dibandingkan pada Sabtu (3/7/2021) lalu. Terdapat penurunan angka penderita Covid-19 dari 2.349 menjadi 1.892,” imbuhnya.

Tak hanya itu, imbuh Hendi, angka bed occupancy rate (BOR) rs juga menurun dari 94 persen menjadi 57 persen. Bahkan, untuk rumah isolasi terpusat hanya tinggal 24 persen.

Baca juga: BOR RS di Bantul Capai 97 Persen, Dinkes Terapkan Sistem Rujukan Berjenjang

Namun, untuk persentase intensive care unit (ICU) masih relatif tinggi. Dari persentase awal 96 persen menjadi 84 persen.

Dalam kesempatan itu, Hendi menceritakan bahwa dirinya juga melakukan pantauan langsung ke sejumlah rs yang ada di Kota Semarang.

Dari pantauan tersebut, ia mengaku tidak melihat adanya penumpukkan pasien di IGD seperti sebelumnya.

“Untuk rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Semarang sendiri saat ini hanya tinggal tiga rs yang masih penuh, yakni RS Permata Medika, RS Telogorejo dan RS Pantiwilasa,” jelas Hendi.

Baca juga: Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Ambon Penuh, Pasien Tanpa Gejala Dirawat di Asrama Haji

Diperlukan upaya bersama

Menurut Hendi berbagai capaian baik tersebut perlu terus ditingkatkan dengan melakukan sejumlah upaya bersama.

Adapun upaya yang dimaksud dari segi disiplin protokol kesehatan (prokes), jogo tonggo, lumbung kelurahan, dan kebijakan PPKM oleh semua pihak.

Selain itu, sejumlah program pemerintah seperti percepatan vaksin, penyaluran bantuan sosial (bansos), dan pembagian obat bagi pasien isolasi mandiri (isoman) juga harus terus dikejar.

Terkait percepatan vaksin Covid-19, Hendi mengatakan, pihaknya sudah melakukan vaksinasi tingkat kelurahan dengan kekuatan 100 per jam untuk mencapai target 500 orang.

Baca juga: UI Akan Perluas Vaksinasi Covid-19 untuk Mahasiswa Kampus Lain dan Masyarakat Umum

“Program vaksinasi itu akan mulai di Kelurahan Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudak Payung dan Banyumanik. Kemudian akan dilanjutkan di empat kelurahan lain berdasarkan jumlah pasiennya pada kelurahan tersebut,” ujarnya.

Hendi menambahkan, untuk bantuan sosial tunai (BST) akan dikebut dan didistribusikan maksimal minggu kedua pada Agustus 2021.

Ia mengaku, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak PT Pos Indonesia (Persero) dalam penyaluran BST.

Koordinasi tersebut bertujuan agar penyaluran BST berjalan lancar, tertib, dan tidak menimbulkan kerumunan, serta klaster baru.

Baca juga: BST Rp 600.000 Akhirnya Cair, Warga: Bisa Lega Sedikit walaupun Masih Kekurangan

Sebagai informasi, Pemkot Semarang sebelumnya telah mendistribusikan sekitar 100.000 paket sembako bagi warga Kota Semarang.

 

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com