KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi, menerima usulan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait konsep Jogo Tonggo (menjaga tetangga).
Menurut Ganjar, konsep Jogo Tonggo mendorong masyarakat termasuk ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) aktif menangani coronavirus disease 2019 (Covid-19) dengan mendukung jaring pengaman sosial dan ekonomi.
“Jogo Tonggo sejalan dengan konsep yang ingin diberlakukan di Kota Semarang yaitu pembatasan wilayah non Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kami siapkan sesuai masukan Pak Gubernur,” kata Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Hendi, saat menghadiri rapat yang dipimpin Ganjar, di Gedung Gradika Bhakti Praja, Jumat (24/4/2020).
Baca juga: Bentuk Satgas Jogo Tonggo, Ganjar Ajak Masyarakat Desa Saling Jaga
Meski tidak memberlakukan PSBB, Hendi menegaskan, pihaknya akan terus melanjutkan distribusi bantuan dan penyiagaan tim gabungan penertiban masyarakat.
“Ada 16 kecamatan. Di setiap kecamatan ada tiga tim gabungan yang terdiri dari satuan wilayah TNI - Polri, Dishub, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan. Kami juga buat skema distribusi bantuan sampai Oktober,” kata Hendi.
Lebih lanjut Hendi mengatakan, untuk Mei mendatang Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah menyiapkan 160.000 bantuan. Sementara itu, pemerintah pusat sudah menyiapkan 130.000 bantuan.
“Hari ini Peraturan Wali Kota sudah jadi. Sabtu Minggu akan disosialisasikan ke masyarakat,” kata Hendi.