Wali Kota Semarang Tak Ingin Asal Tutup Lokalisasi Prostitusi

Kompas.com - 09/08/2018, 17:56 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan tidak ingin penutupan lokalisasi prostitusi di kotanya hanya jadi ajang seremonial belaka.

"Jadi jangan sampai setelah ditutup para pelaku prostitusi justru berpotensi melakukan aktivitas serupa di tempat-tempat lain," tegas Hendrar saat melakukan diskusi terkait rencana tindak lanjut resosialisasi penutupan Lokalisasi Sunan Kuning Argorejo di Hotel Grasia, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/8/2018).

Hendrar yang juga Politisi PDI Perjuangan ini kemudian mengatakan, jika nantinya ditutup dia meminta agar para pelaku prostitusi di sana sudah siap dan terampil untuk melakukan aktifitas lain yang positif. Ini untuk menghindari persoalan ekonomi yang muncul setelah penutupan.

"Sangat tidak elok memang jika dalam sebuah kota ada aktifitas prostitusi di dalamnya, tetapi kami tidak bisa serta merta menutup karena di sana banyak persoalan ekonomi," tutur Wali Kota Semarang ini. 

(BACA: Apresiasi CSR Swasta, Hendrar Dorong "Stake Holder" Bangun Semarang)

Tak hanya itu, pasca penutupan Hendrar meminta pula supaya ada perencanaan matang untuk mengubah kawasan bekas Lokasisi Agorejo menjadi tempat positif. Diharapkan di tempat ini nantinya bisa menjadi trademark baru Kota Semarang dengan citra yang lebih positif.

“Intinya ini harus komprehensif dan menjadi tanggung jawab bersama, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung”, tutupnya.

Maka dari itu, dalam diskusi tersebut Hendrar mengundang berbagai pihak untuk diskusi. Mereka adalah pendamping WPS Sunan Kuning, Yayasan Kalandara, KPA Kota Semarang, Yayasan Lentera Asa, Sokoguru Foundation, Forum Kota Sehat dan Komisi Penanggulangan AIDS.

Setelah itu, SSR Aiisyiyah Kota Semarang, LBH Apik, LO IAC Semarang, Semarang Gaya Community, Komunitas Odha Ohidha Semarang dan Kodim 0733 BS Kota Semarang. Kemudian Polrestabes Semarang, Kementrian Agama, Kejaksaan Negeri, Pengurus Kompleks Sunan Kuning, serta sejumlah perwakilan Perguruan Tinggi di Kota Semarang.

(BACA JUGA: Hendrar Ajak Pejabat Eselon Semarang Ciptakan Inovasi )

Seperti diketahui, Kementerian Sosial telah mengeluarkan kebijakan Indonesia Bebas Lokalisasi Prostitusi pada 2019 dengan mendorong seluruh stake holder di daerah untuk dapat aktif terlibat mendukung target tersebut.

Kemensos pun menargetkan 43 lokalisasi termasuk Sunan Kuning Argorejo di Kota Semarang untuk bisa tutup selambat-lambatnya pada 2019.

Terkini Lainnya
Pemkot Semarang Cairkan Rp 25 Juta per RT untuk HUT RI ke-80

Pemkot Semarang Cairkan Rp 25 Juta per RT untuk HUT RI ke-80

Semarang
Lewat Pakta Integritas, Walkot Semarang Pastikan Pengadaan Barang dan Jasa Bebas Korupsi

Lewat Pakta Integritas, Walkot Semarang Pastikan Pengadaan Barang dan Jasa Bebas Korupsi

Semarang
Denok dan Kenang Semarang 2025 Sudah Dinobatkan, Agustina Minta Mereka Jadi Duta Pembangunan

Denok dan Kenang Semarang 2025 Sudah Dinobatkan, Agustina Minta Mereka Jadi Duta Pembangunan

Semarang
Targetkan Bangun 177 Koperasi Merah Putih, Agustina: Harus Dirancang sesuai Kebutuhan Riil Warga Semarang

Targetkan Bangun 177 Koperasi Merah Putih, Agustina: Harus Dirancang sesuai Kebutuhan Riil Warga Semarang

Semarang
Perkuat Kualitas Pendidikan PAUD, Wali kota Semarang Agustina Jalin MoU dengan Yayasan Kemala Bhayangkari

Perkuat Kualitas Pendidikan PAUD, Wali kota Semarang Agustina Jalin MoU dengan Yayasan Kemala Bhayangkari

Semarang
Karnaval Paskah 2025 Kota Semarang, Masyarakat Sambut dengan Damai dan Gembira

Karnaval Paskah 2025 Kota Semarang, Masyarakat Sambut dengan Damai dan Gembira

Semarang
Kabar Gembira, Pemkot Semarang Sediakan Layanan Cepat PBG bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Kabar Gembira, Pemkot Semarang Sediakan Layanan Cepat PBG bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Semarang
10.000 Jemaat Ikuti Karnaval Paskah 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalin

10.000 Jemaat Ikuti Karnaval Paskah 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalin

Semarang
Sejumlah Titik di Kota Semarang Tergenang Air, Walkot Agustina Turun Langsung Periksa Keadaan

Sejumlah Titik di Kota Semarang Tergenang Air, Walkot Agustina Turun Langsung Periksa Keadaan

Semarang
Biayai BPJS Kesehatan 10 Ribu Warga Tak Mampu, Pemkot Semarang Tambah Anggaran UHC Rp 15 Miliar

Biayai BPJS Kesehatan 10 Ribu Warga Tak Mampu, Pemkot Semarang Tambah Anggaran UHC Rp 15 Miliar

Semarang
Agar Efisien dan Transparan, Pendaftaran SPMB TK hingga SMP Negeri Dibuka secara Online

Agar Efisien dan Transparan, Pendaftaran SPMB TK hingga SMP Negeri Dibuka secara Online

Semarang
Kota Semarang Bakal Gelar Karnaval Paskah 2025, Simbol Kerukunan Umat Beragama 

Kota Semarang Bakal Gelar Karnaval Paskah 2025, Simbol Kerukunan Umat Beragama 

Semarang
Walkot Agustina Ingin Kota Semarang Jadi Juara Umum Popda Jateng 2025

Walkot Agustina Ingin Kota Semarang Jadi Juara Umum Popda Jateng 2025

Semarang
Respons Keluhan Warga, Pemkot Semarang Kebut Perbaikan Kontainer Truk Sampah

Respons Keluhan Warga, Pemkot Semarang Kebut Perbaikan Kontainer Truk Sampah

Semarang
Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan Kota Nanjing, Pemkot Semarang Buka Peluang Pertukaran Pelajar

Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan Kota Nanjing, Pemkot Semarang Buka Peluang Pertukaran Pelajar

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke