KOMPAS.com - Kota Semarang terus bersolek. Setelah merapikan 114,35 hektar kawasan kumuh tahun lalu, kini Semarang mempercantik Kampung Bahari Tambaklorok .
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menargetkan 201,05 hektar kawasan kumuh di Kota Lumpia bakal dibenahi.
Kampung Bahari Tambaklorok yang berada di Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara mulai dibangun sejak 2016.
"Akhir 2018 ini, proyek pembangunan Kampung Bahari akan tuntas dan terwujud," kata Hendrar saat berdialog dengan warga Tambaklorok, Rabu (21/2/2018).
(Baca: Kampung Nelayan Tambaklorok Bakal Bebas Banjir)
Hendrar mengaku turun sendiri untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dan permintaan warga Tambaklorok dan sekitarnya.
"Persoalannya hanya butuh sosialisasi yang intens ke masyarakat. Kami yakinkan terus kepada sedhulur-sedhulur di Tambaklorok bawah pembangunan ini akan mempercantik Tambak Lorok supaya lebih sehat, lebih nyaman, dan dapat menarik wisatawan," ujarnya.
Salah satu persoalan yang dihadapi adalah penolakan relokasi dari pedagang terkait proses pembangunan pasar.
"Alhamdulillah, sedhulur-sedhulur pedagang yang tadinya menolak, hari ini sudah mulai bergeser ke tempat relokasi. Bahkan, infonya besok Minggu malam akan tasyakuran, untuk kemudian Senin akan pindah semua ke pasar relokasi," ungkapnya.
(Baca juga: Hendrar Prihadi Puji Sumbangan Presiden Jokowi untuk Infrastruktur Semarang)
Persoalan lain, pembebasan lahan dan rumah yang akan berfungsi sebagai akses menuju dermaga sepanjang 378 meter dan lebar 20 meter. Pemerintah Kota Semarang akan membayar ganti untung pembebasan lahan dan rumah pada Oktober mendatang melalui APBD Perubahan.
"Untuk pengerjaan jalan, alhamdulillah hari ini sudah bisa terus dikerjakan. Kalau dulu ada beberapa warga tidak mau dibebaskan (rumahnya), hari ini semua sudah mau menerima," katanya.
Pemerintah Kota Semarang mulai membeton jalan. Ia memperkirakan pembangunan jalan baru berjalan sekira 20 persen dari rencana.
Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang I Gede Made mengatakan, hampir seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Semarang ikut terlibat dalam pengembangan Kawasan Bahari Tambaklorok. Salah satunya adalah Dinas Perikanan yang aktif memberi bantuan kapal dan pelampung untuk kelompok nelayan Tambaklorok.
Sementara itu, Dinas Koperasi akan memfasilitasi Kredit Wibawa. Sedangkan, Dinas Perindustrian akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada nelayan. "Itu akan berjalan terus sampai tempat ini menjadi jujugan wisata," kata Made.